Pangkalpinang – Kilas Babel – Program pengentasan covid-19 di Kelurahan Bukit Besar Kecamatan Girimaya Kota Pangkalpinang terus berlanjut. Upaya tersebut dilakukan dalam rangka mengakselerasi target yang dicanangkan pemerintah menuju herd immunity bagi masyarakat.
Lurah Bukit Besar Yurdani, SH memimpin langsung kegiatan tersebut dengan melibatkan tim yang terdiri dari Bhabinkamtibmas Kelurahan Bukit Besar Bripka Sukardana, Kasi Pemerintahan dan Trantibum Samsudin, S.Kom serta petugas kesehatan dari Puskesmas Girimaya dan Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang, Jumat pagi (10/12).
“Kegiatan vaksin door to door ini kan berkesinambungan, jadi kita laksanakan terus sampai tuntas. Alhamdulillah warga yang kita sambangi cukup antusias. Kalau diimbau agar ke faskes terdekat untuk vaksin tapi belum juga, yah mau tak mau, saya yang bawa petugas datang kerumahnya,” tutur Yurdani sambil tersenyum.
Masih menurutnya, hingga awal Desember 2021 ini, progres vaksin di wilayah kerjanya sudah mencapai hampir 90 %. Maka dari itu, ia bersama jajaran terkait terutama bhabinkamtibmas terus melakukan sosialisasi dan imbauan kepada warga Bukit Besar yang belum vaksin.
“Kita upayakan semaksimal mungkin lah. Segala macam alternatif sudah kita laksanakan. Mulai dari sosialisasi, menggelar vaksin di lokasi-lokasi yang mudah dijangkau seperti terminal, termasuk giat vaksin di kantor lurah, sampai door to door. Banyak pihak juga yang dilibatkan juga untuk program ini, mulai dari dinas kesehatan, TNI dan kepolisian hingga pihak swasta,” terang Yurdani.
Berkenaan dengan itu, ia secara pribadi maupun institusi mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan seluruh pemangku kepentingan. Ia berharap penuntasan program vaksin di wilayah Bukit Besar dapat segera terealisasi.
Masroni, Warga dengan Rekor nyuntik Terlama
Di balik kegiatan vaksin door to door Kelurahan Bukit Besar tersebut, ada kisah lucu yang menggelitik. Bhabinkamtibmas Kelurahan Bukit Besar Bripka Sukardana dan petugas vaksin dari Puskesmas Girimaya dibuat “pusing” oleh tingkah seorang warga bernama Masroni.
Bripka Sukardana harus mengeluarkan “rayuan mautnya” guna membujuk Masroni agar memudahkan petugas kesehatan melakukan proses penyuntikan vaksin. Masroni terlihat kaku dan sangat tegang diiringi wajah panik dan takut.
“Bapak tengok ku bai. Jangan takut, dak kerasa dak,” rayu Bripka Sukardana.
Berulang kali sang bhabinkamtibas merayu Masroni, namun pria paruh baya tersebut tetap tegang dan ketakutan. Petugas kesehatan yang melakukan penyuntikan cukup kewalahan dengan gerak Masroni yang panik. Tak ayal tingkah warga satu ini membuat beberapa petugas kesehatan dan jajaran kelurahan tertawa geli. (i3)