Sungailiat – Kilas Babel – Beberapa bulan belakangan, beredar desas-desus di kalangan masyarakat bahwa di Pasar Sungailiat dan Pasar Higienis Air Ruay, terpantau aktifitas unik seorang gadis muda yang rutin memberi makan kucing-kucing liar dengan makanan-makanan bermerk dan berharga cukup mahal.
Bahkan pegawai Dinas Perhubungan Kabupaten Bangka yang bertugas di wilayah terminal Sungailiat membenarkan kabar tentang aktivitas tersebut. Yetno (32), salah satu petugas yang berdinas di terminal menyampaikan, gadis muda yang tidak ia ketahui identitasnya tersebut secara rutin setiap beberapa hari sekali datang dengan sekantong makanan yang diperuntukkan bagi kucing-kucing liar yang ada di kawasan tersebut.
“Dia datang bawa banyak makanan kucing. Saya pernah lihat ada yang makanan kaleng, ada juga yang pelet. Kalau lihat dari makanan seperti itu, kayaknya makanan mahal. Biasanya makanan-makanan itu, dia titip ke Pak Tua yang ada di terminal,” tutur Yetno.
Penasaran dengan desas-desus yang berhembus, kb.com melakukan penelusuran dan tepatnya Selasa malam (14/12), akhirnya bertemu dengan sosok perempuan muda seperti yang diceritakan.
Tita Laurencia namanya. Perempuan 23 tahun ini ternyata penggiat street feeding. Istilah tersebut merupakan kegiatan memberikan makan kepada hewan liar atau hewan jalanan yang tidak berpemilik. Tita mengaku, aktivitas unik tersebut dilakukannya sudah sejak lama.
“Ga kuat aja lihat hewan-hewan tersebut berkeliaran. Berangkat dari rasa sayang kepada binatang itu, akhirnya saya coba kasih mereka makan. Awalnya di satu tempat saja. Nah sekarang, karena sudah menjadi kebiasaan, dimana pun saat perjalanan, kalau lihat kucing atau anjing di jalanan, saya kasih mereka makan,” ungkap Tita.
Beberapa lokasi yang banyak terdapat kucing liar lanjut Tita diantaranya Terminal Sungailiat, Pasar Higienis Air Ruay dan ruas Jalan Imam Bonjol. Makanan yang diberikannya, lanjut Tita beragam, mulai dari yang basah sampai yang berbentuk pelet.
“Makanya kalau lagi jalan, saya selalu stok makanan kemasan, baik di motor atau di mobil. Aktivitas ini saya lakukan sendiri, kadang ada teman juga yang ikut. Pengen juga sih punya semacam shelter hewan sendiri misal untuk kucing atau anjing. Jadi yang berkeliaran di jalanan bisa saya tampung dan urus,” tutur Tita yang rela merogoh kocek pribadinya untuk membeli makanan hewan.
Perempuan yang berdomisili di Jalan Maria Goretti Sungailiat ini berharap agar masyarakat khususnya pencinta binatang untuk peduli dan punya perhatian kepada hewan-hewan liar di jalanan. Kalau tidak menghendaki untuk memelihara kucing, Tita mengimbau agar hewan tersebut tidak dibuang ke jalanan.
“Apalagi kalau lihat atau dengar kabar ada hewan peliharaan seperti kucing yang dipukul, ditendang, suka nyesek aja. Kalau ga suka, jangan gitu lah. Terus untuk ke depan, kalau ada pihak misalnya pemerintah atau yang diluar sana yang ingin sama-sama ada gerakan peduli terhadap hewan liar di jalanan, saya siap dukung dan terlibat,” pungkas Tita. (mg2)