KILAS BABEL.COM – Sekretaris Daerah Kabupaten Bangka Barat Drs. Muhammad Soleh, M. AP menegaskan, SPGDT tidak hanya diperuntukkan di bidang kesehatan saja, namun dimanfaatkan pula oleh BPBD Kabupaten Bangka barat.
“OPD terkait lainnya juga bisa dilibatkan. Apa saja yang akan kita rencanakan akan dibahas untuk pemanfaatan ke depannya nanti,” ujarnya di sela-sela Rakor dengan OPD terkait, Rabu (2/2).
SPGDT lanjut sekda, dibentuk sebagai rangkaian upaya dalam penindakan kondisi gawat darurat yang saling terkait, baik di tingkat pra Rumah sakit, rumah sakit, dan antara rumah sakit dengan tujuan agar korban tetap hidup.
“Mudah-mudahan SPGDT ini bisa kita laksanakan sesuai dengan yang direncanakan berdasar pada Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 19 Tahun 201 tentang sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu,” tutupnya.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Bangka Barat, Arsul Sani, menjelaskan secara geografis Bangka Barat merupakan daerah rawan bencana, baik disebabkan oleh alam ataupun ulah manusia yang berpotensi menimbulkan korban jiwa, pengungsian, kerugian harta benda dan lainnya.
“SPGDT adalah suatu sistem yang mana koordinasinya bersifat multi sektoral, multi disiplin dan multi profesi dalam pemberian layanan terpadu bagi penderita gawat darurat dalam keadaan sehari hari maupun keadaan khusus,” tutupnya.
Rapat turut dihadiri Wakil Kapolres Bangka Barat, Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Kabupaten Bangka Barat, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, perwakilan BP4D, perwakilan Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Barat beserta jajarannya, Kepala Puskesmas Mentok, Kasatlantas Mentok, serta perwakilan Palang Merah Indonesia Bangka Barat.
Sumber dan foto : portal.bangkabaratkab.go.id
Editor : Rakha
