KILASBABEL.COM – Kepolisian Resor Bangka Barat menyalurkan bantuan air bersih kepada warga di Kampung Sinarmenumbing, Kecamatan Mentok yang sudah mulai kesulitan mendapatkan air bersih di musim kemarau ini.
“Mereka sudah kesulitan mendapatkan air bersih dalam beberapa hari terakhir dampak terjadinya musim kemarau panjang saat ini, kami berharap bantuan yang disalurkan bisa mengatasi permasalahan tersebut,” kata Kapolres Bangka Barat AKBP Ade Zamrah di Muntok, Kamis (14/9).
Ia mengatakan, kegiatan ini dilakukan dalam rangka membangun kepedulian para personel terhadap kondisi yang dihadapi warga yang selama ini kesulitan mendapatkan air bersih karena sudah banyak sumur dan sumber air baku lainnya yang kering.
“Kita telah menyalurkan bantuan air bersih kepada warga di Sinarmenumbing, Mentok, kami harap bisa memenuhi kebutuhan harian mereka sementara,” katanya.
Kapolres berharap melalui kegiatan itu juga bisa mendekatkan para personel dengan warga sehingga terjalin hubungan yang baik antara polisi dan masyarakat guna memudahkan dalam menjaga keamanan dan ketertiban.
Usai pelaksanaan penyaluran bantuan air bersih ke warga, para personel yang terlibat dalam kegiatan itu melanjutkan aksi bakti sosial dan penyaluran bantuan paket bahan pangan untuk warga kurang mampu.
“Kami mengajak warga selalu berhemat air di musim seperti ini, selain itu juga mari kita waspadai dan cegah kemungkinan terjadinya kebakaran hutan dan lahan,” katanya.
Berdasarkan data BPBD Kabupaten Bangka Barat, saat ini kekeringan telah terjadi merata di empat kecamatan, yaitu Kecamatan Mentok, Kelapa, Simpangteritip, dan Parittiga, sedangkan dua kecamatan lain, yaitu Jebus dan Tempilang data belum masuk.
Ia menyebutkan, untuk di Kecamatan Parittiga sudah sekitar 50 persen desa yang mengalami kesulitan air, sementara di Mentok sebagian besar warga di desa dan kelurahan sudah kesulitan air bersih, begitu juga di Kecamatan Kelapa.
Kepala BPBD Kabupaten Bangka Barat Achmad Nursyandi mengatakan warga di Kecamatan Simpangteritip, sebagian besar warga sudah beralih memanfaatkan air sungai, kolong bekas tambang dan sebagian ada yang membeli air untuk memenuhi kebutuhan harian.
“Untuk mengatasi permasalahan ini kami mengajak perusahaan- perusahaan membantu memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga di sekitar wilayah operasional,” katanya. (SP)