KILASBABEL.COM, PANGKALPINANG – Momen “Budi RRI Berbagi” di bulan suci Ramadan dimanfaatkan sejumlah warga di Kecamatan Gerunggang untuk menyampaikan keluh kesahnya kepada Bakal Calon Wali Kota Pangkalpinang, Achmad Dedy Karnadi atau yang akrab disapa Budi RRI.
Keluh kesah tersebut terkait permasalahan di Kota Pangkalpinang yang hingga kini belum bisa dituntaskan oleh Pemerintah Kota Pangkalpinang mulai dari persoalan sampah, drainase hingga lampu jalan.
Seperti yang disampaikan Anita, salah satu penerima paket sembako Budi RRI bahwa persoalan sampah di Pangkalpinang khususnya di Kecamatan Gerunggang hingga kini tak kunjung usai. Salah satunya, kata dia, soal tarif yang dinilai sangat membebankan masyarakat yang tak mampu seperti dirinya.
Sementara disisi lain, dikatakannya, pemerintah tidak menyiapkan tempat sampah di tempat-tempat tertentu.
“Kita diminta jangan buang sampah sembarangan, tapi tempat sampah tidak disiapkan dan kami diminta bayar iuran sampah bulanan. Sementara kami tidak mampu membayar itu, jangankan bayar iuran sampah, untuk makan pun kami susah,” curhat Anita ke Budi RRI yang didengarkan warga lainnya.
Selain persoalan sampah, Anita juga mengeluhkan permasalahan drainase. Menurutnya, saat ini banyak saluran drainase yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Sementara pembersihan drainase hanya dilakukan di wilayah-wilayah tertentu saja.
“Banyak saluran drainase yang tidak berfungsi dan buntu, sehingga ketika hujan lebat, airnya meluap ke jalan hingga terjadi air genangan,” kata Anita.
Senada dengan Anita, Lia warga lainnya juga mengeluhkan persoalan yang sama. Bahkan Lia pun mengeluhkan pemasangan lampu jalan yang tidak merata.
“Banyak jalan warga yang masih gelap dan tidak ada penerangan. Kalau pun ada, lampunya pun sudah rusak. Makanya, kami berharap ketika Pak Budi RRI terpilih jadi wali kota, tolong masalah ini diperhatikan. Perbaiki lampu jalan biar tidak bahaya bagi para pengendara terutama di malam har,” pinta Lia.
Keluhan warga ini pun langsung ditanggapi oleh Budi RRI. Katanya, persoalan yang dikeluhkan warga ini sudah menjadi program prioritasnya.
“Masalah sampah ini sudah menjadi masalah umum dan kita bisa mengatasinya. Salah satunya melalui Bank Sampah mulai dari RT, kelurahan hingga kecamatan. Dimana sampah itu sudah di pilah dan di olah di tingkat rumah tangga, sehingga nantinya sampah itu nantinya punya nilai ekonomis. Tapi masyarakat tak perlu memikirkan itu, biar itu jadi urusan pemerintah kedepannya yang bekerjasama dengan perusahaan swasta. Yang jelas membangun kota itu, harus punya konsep yang dibarengi dengan teknologi,” ujar Budi RRI.
Sedangkan untuk persoalan drainase, lanjut Budi RRI, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri dan membutuhkan dukungan masyarakat.
“Makanya slogan saya itu, bangun kota e, jage tradisi e. Nah, tradisi di Pangkalpinang ini yakni gotong royongnya sangat tinggi. Ini perlu kita gelorakan lagi. Apalagi Pangkalpinang ini ibukotanya provinsi. Jangan sampai kota kita lebih jelek dari kota-kota yang ada di kabupaten, jadi kita galakkan lagi gotong rotong dan yang terpenting masyarakat pun ada kepekaaan dan kesadaran dalam menjaga kebersihan lingkungan masing-masing,” imbuh Budi RRI.
Sementara itu, Budi menambahkan, untuk persoalan penerangan jalan umum (PJU) juga menjadi salah satu prioritasnya yakni meningkatkan penerangan jalan umum di Pangkalpinang, yang saat ini dinilai kurang memadai.
Untuk mengatasi itu, Budi RRI mengaku sudah memiliki program tersendiri yakni skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
“Peningkatan pelayanan PJU Kota Pangkalpinang melalui KPBU bisa dilakukan. Ini adalah salah satu contoh bagaimana investasi dapat dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat,” jelasnya.
Budi RRI menyakini bahwa sinergi antara pemerintah dan investor akan mampu membawa Pangkalpinang menjadi kota yang lebih modern dan sejahtera.
“Ini adalah saat yang tepat untuk memanfaatkan potensi investasi guna menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Apalagi kita ketahui bersama, Pangkalpinang ini kota jasa, jadi kota ini juga harus terang, tidak gelap-gelapan,” tutup Budi RRI.(eno)