KILASBABEL.COM, PANGKALPINANG – Dalam rangka memperkuat upaya pencegahan dan pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM), terutama diabetes melitus (DM), Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang meluncurkan program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Mandiri Terintegrasi INEY bertajuk “KADER MANIS” (Kader Posyandu Tanggap Manajemen Diabetes Melitus).
Program ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Air Itam, Kota Pangkalpinang, dengan menggandeng Posyandu Adhyaksa sebagai mitra utama.
Kegiatan ini dipimpin oleh Ns. Dudella Desnani Firman Yasin, S.Kep., M.Kep sebagai Ketua Tim Pengabdi, dibantu oleh Ashar Abilowo, S.ST., M.Kes sebagai anggota.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun 2023, tercatat 28.559 kasus diabetes melitus, meningkat signifikan dari tahun-tahun sebelumnya. Bahkan, di Kota Pangkalpinang, penyakit ini menempati peringkat kelima dari sepuluh penyakit terbanyak, dengan 1.559 kasus dilaporkan di berbagai puskesmas.
Baca Juga: Farm Estate PT Timah Tbk Jadi Sarana Edukasi Pelajar tentang Produktif Pertanian
Kondisi tersebut diperparah oleh pola hidup masyarakat yang cenderung tidak sehat, konsumsi gula berlebih, kurang aktivitas fisik, serta rendahnya kesadaran untuk melakukan skrining dini. Sementara itu, hasil observasi di wilayah kerja Puskesmas Air Itam menunjukkan bahwa hanya 30 persen kader Posyandu yang memahami cara melakukan skrining diabetes secara sederhana seperti pengukuran Indeks Massa Tubuh (IMT) dan lingkar perut.

Hal ini mendorong tim pengabdi Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang untuk menginisiasi pelatihan kader dengan pendekatan edukatif dan partisipatif agar kader Posyandu mampu menjadi ujung tombak deteksi dini dan edukasi masyarakat terkait manajemen diabetes.
Program “Kader Manis” dirancang sebagai intervensi berbasis masyarakat dengan tujuan meningkatkan kapasitas kader Posyandu dalam mengenali faktor risiko diabetes, baik genetik maupun gaya hidup. Kemudian melakukan edukasi lima pilar manajemen diabetes melitus yakni pemantauan mandiri, edukasi berkelanjutan, diet seimbang, aktivitas fisik, dan kepatuhan minum obat.
Selain itu, program ini juga bertujuan untuk melakukan skrining sederhana dengan alat dan teknik yang mudah diterapkan di Posyandu.
Kegiatan yang dilaksanakan baru-baru ini, diawali dengan identifikasi kebutuhan kader di wilayah Puskesmas Air Itam, dilanjutkan dengan edukasi masyarakat. Metode yang digunakan adalah pendekatan pemberdayaan masyarakat (community empowerment) melalui pembelajaran interaktif, diskusi kelompok, demonstrasi.
Program ini melibatkan dosen Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang serta tiga mahasiswa dari Program Studi Keperawatan sebagai pendamping lapangan dan satu orang pemonev dari Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang.
Mitra utama adalah Posyandu Adhyaksa di bawah koordinasi Puskesmas Air Itam, Kecamatan Bukit Intan, dengan dukungan penuh dari Direktur Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang.

Menurut Ketua Tim Pengabdi, Ns. Dudella Desnani Firman Yasin, S.Kep., M.Kep, kegiatan ini merupakan wujud nyata kontribusi akademisi terhadap penguatan sistem kesehatan berbasis komunitas.
“Kader Posyandu adalah garda terdepan kesehatan masyarakat. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang tepat, mereka dapat membantu mencegah komplikasi diabetes sejak dini di tingkat keluarga dan lingkungan sekitar,” ujarnya.
Sementara itu, anggota Tim Pengabdi Ashar Abilowo, S.ST., M.Kes menambahkan bahwa pemberdayaan kader bukan hanya transfer ilmu, tetapi juga pembentukan jejaring edukator kesehatan yang berkelanjutan.
“Kami ingin agar setelah pelatihan ini, kader mampu menjadi fasilitator aktif dalam edukasi DM di wilayahnya masing-masing,” ungkapnya.
Plt. Direktur Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang, Novidiyanto, S.TP., MPH, menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan ini.
“Program seperti ini sejalan dengan misi Poltekkes untuk mencetak tenaga kesehatan yang tidak hanya kompeten secara akademik, tetapi juga berperan aktif dalam pembangunan kesehatan masyarakat. Kader yang tanggap diabetes akan memperkuat ketahanan kesehatan keluarga dan komunitas,” ujarnya.
Dengan terlaksananya program Kader Manis, Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang berharap dapat menumbuhkan kemandirian kader kesehatan dalam pencegahan diabetes, sekaligus memperkuat kolaborasi antara institusi pendidikan, tenaga kesehatan, dan masyarakat dalam mencapai Indonesia Bebas Diabetes 2045.(eno)





