Mengenal Sri Purnama Dewi; Sosok “Ratu Cake Pangkalpinang” Sekaligus Ibu yang Penyayang

oleh -349 Dilihat
Sri Purnama Dewi, Owner Dewi Cake Pangkalpinang. (ist)

Pangkalpinang – Kilas Babel – Bisnis kuliner di Kota Pangkalpinang menimbulkan sekelumit kisah dan dinamika yang menarik untuk disimak. Mulai dari sisi kreativitas, inovasi hingga hal-hal unik dalam proses pengembangan bisnisnya. Di sisi lain, persaingan produk dalam upaya “mengambil hati” pelanggan dengan hal-hal positif juga menarik untuk diperbincangkan.

Berbicara mengenai kesuksesan dalam menjalankan bisnis kuliner, ada satu sosok yang sekiranya cocok dinobatkan sebagai “most successful business woman” di Kota Pangkalpinang. Namanya Sri Purnama Dewi. Kalau di kalangan para pelanggannya terutama ibu-ibu dan remaja putri, ia digelar “Ratu Cake Pangkalpinang”. Bagaimana tidak, order per hari untuk paket kue serta buket ulang tahun di gerai milik perempuan yang dulunya ternyata seorang bidan ini mencapai rata-rata 60 paket.

Yah.. Dewi Cake, gerai utama miliknya yang beralamat di Jln. Jend. Sudirman Gabek Pangkalpinang ini tampak ramai pengunjung terutama di waktu sore. Belum lagi gerai lain yang berada di Jln. Ahmad Yani, juga cukup diminati.

Penasaran dengan kisah sukses perempuan kelahiran Trenggalek 31 tahun silam ini, kb.com memutuskan untuk bertemu dengan Dewi, Selasa (7/12) di salah satu gerainya di Gabek. Dengan sambutan yang hangat dan penuh keramahan, Dewi menceritakan “pahit manis” bisnis yang ia bangun.

“Usaha yang saya jalankan ini sebenarnya berangkat dari hobi. Dari masih remaja saya memang sudah mulai sedikit-sedikit nyoba belajar bikin penganan-penganan. Sampai dewasa, kebiasaan itu terus berlanjut dan mulai deh saya jualan ke teman terdekat. Waktu masih bekerja di RSK. Bhaktiwara Pangkalpinang, juga saya masih jualan on line. Alhamdulillah banyak yang order waktu itu. Sampailah saat memutuskan untuk resign dari kerjaan, saya baru fokus bangun usaha ini dan sampai sekarang,” ungkap Dewi.

Ia menegaskan, bisnis harus dikelola dengan baik jika ingin sukses. Makanya, saat ia mengelola bisnis ketika masih bekerja dengan posisi sekarang, cara dan manajemennya juga berbeda. Dulu, ingatnya, ia sangat kerepotan karena di satu sisi harus fokus mengurusi anak-anak dan di sisi yang lain harus intens juga dengan usaha kuenya.

“Kerepotan sekali kalau dulu. Harus pandai-pandai bagi waktu. Harus kerja, karena saya karyawan, harus urus anak-anak karena saya seorang ibu dan harus urus usaha kue untuk tambahan penghasilan. Tau sendiri, jaman sekarang kalau tidak pandai-pandai cari tambahan, bisa kesulitan juga,” tukas ibu dua anak ini sambil tertawa ringan.

Dewi mengaku, ketika seseorang memutuskan untuk memulai satu usaha, banyak aspek yang harus diperimbangkan. Mulai dari memilih produk, memilih tempat dan cara penjualan, memetakan pasar dan konsumen, serta mengatur manajemen.

“Dulunya ga kayak gini. Dulu sempat jualan di rumah dekat Selindung, pakai sistem on line. Cuma terbatas pembelinya dan hanya mengandalkan medsos. Beberapa waktu selanjutnya, saya memutuskan ambil tempat yang strategis, di lokasi yang juga strategis, dengan manajemen yang lebih baik. Alhamdulillah sekarang Dewi Cake sudah punya dua gerai, satu di sini dan satunya lagi di Jalan Ahmad Yani. Saya juga bersyukur, sekarang bisa pekerjakan delapan orang karyawan,” ungkap pemilik gelar Ahli Madya Kebidanan ini.

Dewi bersama beberapa karyawan saat launching gerai Dewi Cake di Jalan Ahmad Yani. (ist)

Sisi Lain

Sisi lain dari kisah sukses perempuan dengan nama lengkap Sri Purnama Dewi ini juga patut disimak. Selain menjadi seorang business woman, Dewi juga sosok ibu yang penyayang kepada anaknya. Kendati statusnya sebagai seorang single parent, namun tak membuatnya patah semangat dalam mendidik dan membesarkan kedua anaknya.

“Banyak bersyukur aja kepada Yang Maha Kuasa. Saya berusaha menjadi perempuan yang kuat. Selalu berusaha menjadi ibu sekaligus ayah bagi anak-anak dan Alhamdulillah, saya diberikan kemudahan untuk itu semua. Bagi saya perempuan harus kuat dan mandiri, apalagi di zaman seperti sekarang, emansipasi bagi saya pribadi adalah hal yang penting. Tapi bukan berarti saya harus lupa akan kodrat sebagai seorang perempuan, sebagai seorang ibu dan juga sebagai seorang pendidik bagi anak-anak, ” jelas Dewi.

Masih lanjut Dewi, teladan seorang ibu kepada anak-anaknya merupakan hal yang paling penting dan berpengaruh dalam tumbuh kembang sang anak. Untuk itu, ia juga berpesan kepada kaum perempuan untuk selalu berpegang teguh pada kebaikan sikap dan mampu menjadi contoh bagi anak.

“Intinya perempuan ga harus identik dengan sisi lemahnya. Perempuan harus strengh di tengah keadaan seperti apapun. Menjadi seorang ibu harus pandai dan banyak memberikan dampak positif kepada anak-anak kita. Apalagi momen bulan Desember ini pas banget. Tanggal 22 nanti kan kita memperingati Hari Ibu. Pesan saya kepada para ibu, yuk…selalu berkreasi, berinovasi, jangan berhenti untuk belajar, kuat dalam mengarungi kehidupan dan harus bisa menjadi sosok ibu sekaligus orang tua yang baik kepada anak-anak dan generasi muda kita,” pungkas Dewi.

Biodata singkat Sri Purnama Dewi. (ist)

 

No More Posts Available.

No more pages to load.