Cadangan Timah Tinggal 2,3 Juta Ton! Hanya Cukup Untuk 25 Tahun

oleh -300 Dilihat

Jakarta – Kilas Babel – Kementerian ESDM merilis data bahwa cadangan timah Indonesia tinggal 2,3 juta ton saja. Angka tersebut diklaim hanya cukup untuk memenuhi pasokan 25 tahun atau hingga 2046.

Terkait itu, pemerintah mendorong perusahaan tambang timah untuk melakukan eksplorasi mengingat menipisnya cadangan.

Koordinator Pengawasan Usaha Eksplorasi Mineral Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara, Andri B.Firmanto, sebagaimana yang dilansir detikfinance.com mengatakan, tak banyak perusahaan timah yang melakukan eksplorasi yang masif. Sementara, cadangan timah tersisa tak lama lagi.

“Ketahanan umur cadangan tidak lama lagi, kalau tidak melaksanakan kegiatan eksplorasi yang intensif. Saat ini baru PT Timah Tbk yang melaksanakan eksplorasi masif. Kita dorong perusahaan untuk melaksanakan eksplorasi lanjutan sehingga bisa menemukan sumber cadangan baru,” katanya Rabu (15/12).

Dia mengatakan, kegiatan eksplorasi harus sesuai aturan termasuk terkait lingkungan. Oleh karena itu, sumber cadangan timah yang diproduksi harus berasal dari sumber yang jelas sehingga dapat dipertanggungjawabkan. Eksplorasi dan kehadiran competent person merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.

Lebih lanjut, Ia menjelaskan competen person memiliki peran untuk melaporkan data sumber daya dan cadangan akurat dan terverifikasi, mengetahui umur tambang dan tingkat produksi menjadi terukur, sumber mineral ditambang dapat ditelusuri.

“Ada perusahaan yang punya IUP tapi enggak pernah ditambang tapi bisa produksi, ada juga punya sumber daya cadangan tapi tidak menghasilkan. Banyak sekali kaidah yang tidak pas, ini yang nantinya akan kami tinjau kembali,” katanya.

Menurutnya, Kementerian ESDM bisa saja tidak menyetujui Rencana Kerja Anggaran Belanja (RKAB) jika perusahaan tidak melakukan eksplorasi. Sehingga, sudah seharusnya perusahaan khususnya pertambangan timah melaksanakan ini.

“Jika eksplorasi tidak dilakukan, maka RKAB tidak akan diterbitkan,” katanya.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Asosiasi Ekspor Timah Indonesia (AETI) Reza Ardiansyah mengakui saat ini masih sedikit perusahaan yang melakukan eksplorasi.

“Saat ini masih sedikit perusahaan yang melakukan eksplorasi untuk membuktikan deposit cadangan timah yang lebih banyak,” ungkapnya. (ge2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.