Jakarta – Kilas Babel – Ada-ada saja ulah warga “+62”. Lantaran tidak sengaja, seorang kades asal Kabupaten Blora, membuka pintu darurat pesawat yang akan ia tumpangi.
Kepala Desa Ngeblak Kabupaten Blora tersebut membuka pintu darurat pesawat Citilink yang akan terbang dari Jakarta menuju Bandara Ngloram, Blora, Jawa Tengah. Akibat tindakan konyolnya, pesawat rute Jakarta-Blora itu batal terbang.
Sang kades, Sudarto (57) mengaku tak sengaja membuka pintu darurat tersebut. Ia menceritakan pintu pun hanya terbuka sedikit. Kronologi kades Blora buka pintu darurat pesawat itu bermula ketika Sudarto yang semula mendapat tiket untuk duduk di bagian depan kemudian diminta pramugari pindah ke sisi pintu darurat.
“Saya mendapatkan tiket di kursi nomor urut 1. Duduk paling depan, sebelah kanan. Namun saat pramugari memberikan arahan kepada para penumpang, saya dipindah tempat duduknya di dekat pintu darurat,” kata Sudarto seperti dikutip dari detik.com, Selasa (21/12).
Melihat ada pintu di sebelahnya, Sudarto pun penasaran dan berdasarkan pengakuannya dia tak sengaja membuka pintu darurat pesawat itu.
“Pintu itu apa. Ini pintunya, mungkin tangan saya nggak sengaja menekan panel atau tombol membuka pintu darurat. Itulah terjadinya. Akhirnya saya ditarik ke kantor. Saya tanya, saya kena sanksi apa? Tidak sampai membuka, hanya anjlok sedikit. Andai saja saya tidak dipindah tempat duduk mungkin tidak sampai ada kejadian itu,” ujar Sudarto dengan nada polos.
Sudarto mengatakan, di dalam kantor itu dia membuat surat pernyataan kelalaian penumpang. Namun, dia menyebut tidak mengetahui kalau itu dilarang dan tidak sengaja membuka pintu darurat.
“Setelah ditanya-tanya, diinterogasi kurang lebih satu jam lamanya. Dari pihak maskapai hanya diberi sanksi tiket pesawat menuju Blora hangus. Saya juga ditawari mau pulang ke Blora naik apa? Saya jawab naik bus sajalah. Oleh pihak bandara, saya dihubungkan oleh ojek online untuk diantar ke terminal,” ujar dia.
Sudarto juga mengaku tidak tahu pesawat yang sebelum dia naiki itu akhirnya batal terbang. Ia juga tak tahu soal nasib rombongan penumpang pesawat yang berisi para kades dari Kecamatan Kradenan, Tunjungan dan Kunduran akhirnya beralih moda transpotasi untuk pulang ke Blora.
Sudarto mengaku rencana perjalanan naik pesawat pulang ke Blora kemarin adalah pengalaman kedua kalinya naik pesawat.
“Yang pertama naik pesawat kan hari Jumat waktu berangkat dari Ngloram. Dan yang kedua hari Senin itu, tapi tidak jadi naik pesawat karena ada insiden tersebut,” katanya.
Penjelasan Citilink
VP Corporate Secretary & CSR Citilink Indonesia, Diah Suryani, mengatakan dalam kejadian kades Blora buka pintu darurat pesawat tersebut pramugari lalu melakukan prosedur yang diperlukan. Tak sampai di situ, demi keamanan, semua penumpang lalu diturunkan.
“Awak kabin yang bertugas telah melakukan tindakan sesuai prosedur dengan segera menginformasikan kejadian tersebut kepada Captain Pilot dan Ground Handling. Captain segera memutuskan untuk menurunkan semua penumpang yang ada dalam pesawat demi alasan keamanan dan keselamatan penerbangan,” kata Diah.
Selain itu, kata Diah, penumpang tersebut juga segera diturunkan dari pesawat oleh pihak Avsec (Aviation Security) untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Selanjutnya, penumpang diberikan pilihan terkait kelanjutan perjalanannya.
“Bagi penumpang lainnya yang terdampak, Citilink telah memberikan opsi alternatif berupa reroute penerbangan menjadi Jakarta-Surabaya dilanjutkan jalur darat menuju Cepu begitupun penerbangan sebaliknya, reschedule atau refund sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” kata Diah terkait dampak peristiwa kades Blora buka pintu darurat pesawat itu. (ghn)