Pangkalpinang – Kilas Babel – Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang mengimbau kepada masyarakat agar selalu menjaga kesehatan saat musim penghujan, terlebih di saat cuaca ektrem seperti sekarang ini. Pasalnya, musim hujan dan cuaca ektrem rawan penyakit virus dan tentunya mikroba lebih mudah berkembang biak.
Menurut Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang, dr Della Rianadita, ada beberapa penyakit yang rentan selama musim hujan dan cuaca ektrem yang dapat menyerang pada tubuh manusia, satu diantaranya ialah influenza.
“Seperti kita ketahui bersama, memang Kota Pangkalpinang akhir-akhir ini mengalami cuaca yang cukup ekstrem yaitu curah hujan yang cukup tinggi disertai juga terkadang cuaca yang cukup panas. Oleh karena itu, berbagai macam penyakit biasa terjadi karenanya. Yang pertama adalah penyakit infuenza atau yang dikenal dengan penyakit saluran pernapasan yang dikaranekan infeksi dari virus influenza,” ujar Della kepada kilasbabel.com, Rabu (22/12/2021).
“Dan virus influenza sendiri dapat menyerang masyarakat pada saat musim cuaca ektrem dikarenakan oleh penurunan imunitas. Oleh karenanya untuk mencegah penyakit influenza ini, sebaiknya masyarakat untuk makan-makanan yang bergizi, istirahat yang cukup serta berolahraga secara teratur, bila perlu ditambah dengan suplemen untuk menambah imunitas sehari-hari,” sambungnya.
Della menjelaskan, gejala yang ditimbulkan dari virus inflluenza biasanya cukup umum seperti batuk, pilek dan terkadang disertai demam.
Selain influenza, dikatakan Della, penyakit lain yang biasa ditemukan pada saat cuaca ektrem ialah penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue). Bahkan katanya, penyakit satu ini cukup trending pada saat musim pancaroba dikarenakan nyamuk Aedes Aegypti sebagai pembawa virus berkembang biak pada air-air yang bersih yang tertampung akibat cuaca hujan.
“Oleh karena itu, diimbau kepada masyarakat agar lebih waspada terhadap penyakit DBD pada saat musim pancaroba,” imbuh Della.
Kendati demikian, lanjut Della, masyarakat tidak perlu panik terhadap penyakit DBD ini. Katanya, masyarakat bisa mencegahnya dengan melakukan 3M plus yakni menutup, menguras, mendaur ulang dan mencegah gigitan nyamuk dengan lotion anti nyamuk.
“Disamping itu juga, masyarakat bisa melakukan fogging sederhana di dalaam rumah dengan cara menyemprotkan insektisida pada pagi hari atau pun malam hari,” terang Della.
Lebih lanjut Della menjelaskan, gejala pada penyakit DBD yang sering ditemukan pada manusia ialah demam yang tinggi yang datang secara mendadak dan juga disertai adanya pendarahan baik bintik-bintik merah di bawah kulit atau juga saat menyikat gigi yang disertai dengan gusi berdarah.
“Ciri-ciri ini dapat kita curigai sebagai penyakit DBD dan sebaiknya dapat memeriksakan diri ke pusat kesehatan terdekat,” kata Della.
Della menambahkan, penyakit lain yang sering terjadi saat musim cuaca ekstrem ialah diare. Diare menurutnya, bisa ditimbulkan akibat tercemarnya suatu makanan atau minuman dikarenakan sumber air yang ada tercemar saat musim penghujan.
Selain itu, kata Della, penyakit lainnya lagi yang bisa ditimbulkan ialah tipes atau tifoid. Penyebabnya sama seperti dengan diare yaitu tercemarnya makanan namun oleh bakteri salmonella. Penyakit ini menurutnya, bisa menyerang seluruh usia dan memiliki gejala seperti demam selama lebih dari lima hari yang disertai dengan diare, bahkan terkadang juga disertai batuk pilek.
“Untuk mencegahnya, masyarakat cukup menerapkan prilaku hidup bersih dan sehat, mencuci tangan sebelum makan serta setelah buang air serta menjaga sanitasi seperti buang air besar pada jamban dan tidak membuang air pada sembarangan tempat,” tukas Della.(dom007)