Pangkalpinang – Kilas Babel – Pandemi Covid-19 yang melanda hampir seluruh wilayah Nusantara bahkan belahan dunia dua tahun terakhir, meninggalkan segudang cerita. Pemerintah dan masyarakat disibukkan dengan sikap kewaspadaan terhadap ancaman virus yang mewabah ini. Berbagai elemen dan pemangku kepentingan berjibaku habis-habisan dalam mengantisipasi meluasnya pandemi, termasuk di Kota Pangkalpinang.
Sebagai Ibu Kota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang juga menjadi pintu masuk ke Negeri Serumpun Sebalai, kondisi di awal-awal pandemi kala itu di Pangkalpinang memang cukup mengkhawatirkan. Ancaman meluasnya wabah Covid-19 menjadi momok bagi masyarakat. Alhasil, pemerintah harus kerja ekstra dalam mengantisipasi persebaran dan menjaga agar tidak banyak menimbulkan korban.
Sudah barang tentu, instansi yang paling sibuk dalam penanganan pandemi Covid-19 adalah Dinas Kesehatan. Di balik geliat instansi ini, ada satu sosok yang cukup menonjol dalam penanganan pandemi di Kota Pangkalpinang. Hilir mudik mensosialisasikan dan melaksanakan gerakan antisipasi melalui berbagai tindakan dan kegiatan. Namanya cukup dikenal, terutama di kalangan petugas medis dan insan pers.
dr. Della Rianadita, inilah sosok Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang. Kiprah dokter muda kelahiran Pangkalpinang 3 Juni 1989 ini menyuguhkan kisah menarik untuk disimak. Sukses dalam karir di usia muda, tak membuat Della (begitu ia disapa) jumawa. Dengan segenap dedikasi sebagai seorang tenaga medik, ia mengaku telah dan akan berbuat semaksimal mungkin untuk Kota Pangkalpinang.
Selain moncer dalam karir sebagai dokter sekaligus sebagai seorang ASN, Della merupakan sosok Ibu yang penyayang. Saat dijumpai kilasbabel.com, Jumat (24/12), istri dr. Kuncoro Bayu Aji Sp. JP, M.Kes ini mengungkapkan bahwa ia adalah pribadi yang sangat konsen dalam karir dan rumah tangga. Menurutnya, kiprah kaum perempuan di era seperti sekarang ini sangat dibutuhkan terutama dalam pembangunan.
“Kiprah kaum perempuan saat ini sangat berarti, apalagi di era milenial digital, dimana setiap perempuan bisa menambah wawasan dan pengetahuan dengan mudah, menerima informasi dengan cepat, sehingga dapat mengembangkan diri, menggali potensi diri, serta mengekspresikan diri seluas-luasnya namun masih dalam koridor yang positif. Perempuan di era sekarang telah bisa menjadi pribadi yang mandiri dan berkembang sesuai dengan zamannya tanpa melupakan fitrahnya sebagai perempuan,” buka dr. Della.
Menyikapi momen peringatan Hari Ibu, yang jatuh pada 22 Desember kemarin, mantan Kepala UPT. Puskesmas Taman Sari ini memandang bahwa, kaum ibu memiliki peran dan kontribusi di berbagai bidang.
Bagi dirinya, Hari Ibu adalah satu hari dalam satu tahun dimana setiap perempuan dapat merefleksikan dirinya, bagaimana kiprahnya sebagai perempuan? dan prestasi apa yang telah ia torehkan dalam hidupnya. Ia menegaskan Tentunya prestasi tidak selalu tentang karier, namun kebanyakan perempuan saat ini lanjutnya, adalah seorang istri yang merangkap sebagai ibu, bahkan seorang perempuan yang telah menjadi ibu juga berperan sebagai seorang anak terhadap ibunya.
“Sehingga sebagai seorang perempuan harus mampu menorehkan prestasi sebagai istri. Bagaimana ia dapat mendukung suami. Bagaimana mendidik kanak-anak dengan berhasil. Bagaimana menjadi seorang perempuan yang mampu menjaga keseimbangan rumahtangga, serta bagaimana perannya sebagai seorang ibu dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Saya pikir itu substansi yang terpenting,” jelas Della.
Ia melanjutkan, seorang penyair ternama Hafiz Ibrahim pernah menulis ”Al-Ummumadrasatulula, izaa’dadtahaa’dadtasya’banthayyibala’raq” yang artinya; ibu merupakan madrasah (sekolah) pertama bagi anaknya. Jika engkau persiapkan ia dengan baik, maka sama halnya engkau persiapka nbangsa yang baik pokok pangkalnya.
“Hal inilah yang saya rasakan bersama ibu saya ketika saya tumbuh menjadi dewasa. Kami sangat menyayangi ibu kami dan selamanya kami berhutang kepadanya. Saya berharap perasaan ini juga dapat dirasakan anak-anak saya kepada saya kelak ketika mereka telah dewasa,” tutur Ibu dua orang anak ini.
Della dikenal sebagai perempuan yang easy going. Ia memandang bahwa, tugas dalam karir serta kesibukan rumah tangga harus dinikmati sebagaimana mestinya. Tidak dianggap sebagai beban yang memberatkan, tapi justru menjadikan hal itu sebagai tantangan.
Dalam kesehariannya sebagai seorang kepala bidang di Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang, lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Jogjakarta ini memang dikenal sibuk dengan program-program yang berkaitan dengan pengendalian dan pemberantasan penyakit. Banyak aspek yang harus dijadikan input dalam tugasnya dan tentunya tantangan besar mewujudkan herd immunity di masa new normal ini menjadi target yang paling utama.
“Saya akan berusaha sebaik mungkin. Apalagi di masa seperti sekarang, memainkan peran sebagai seorang ibu, seorang istri, dan sebagai seorang ASN secara sekaligus tidak lah mudah. Butuh energi dan pemikiran. Dalam hal tugas di kantor, tentu ada tim hebat yang mendukung saya. Ada pimpinan yang konsen memberikan support, sehingga dengan kolaborasi dan koordinasi yang baik, harapannya tugas-tugas sebagai ASN dapat dicapai dengan baik pula,” tutup Della.
Merefleksikan peringatan Hari Ibu tahun ini, dokter yang pernah bertugas di UPT. Puskesmas Melintang ini berpesan kepada kaum ibu di Pangkalpinang untuk terus berkarya, berkontribusi nyata terutama dalam keluarga dan lingkungan masyarakat.
Data Pribadi / Personal Details
Nama / Name : dr. Della Rianadita
Alamat / Address : Jln. Delima 1 no 275 Taman Bunga
Gerunggang. Pangkalpinang
Kode Post / Postal Code : 33123
Nomor Telepon / Phone : 0856 64 64 8882
Email : adell_rianadita@yahoo.com
Jenis Kelamin / Gender : Perempuan
Tanggal Kelahiran / Date of Birth : 3 Juni 1989
Status Marital / Marital Status : Menikah, 2 anak
Ayah : Drs. Alizar Amir
Ibu : Mega Astuti, S.Pd
Suami : dr. Kuncoro Bayu Aji Sp. JP, M.Kes
Anak : Naysa Anindya Putri
Ayudisa Kirana Ramadhani
Agama / Religion : ISLAM
(LEONA)