KILAS BABEL.COM – Head of Brand Kitabisa.com, Iqbal Hariadi buka suara soal penyaluran donasi biaya pengobatan Abdul Hamid alias Pak Ogah.
Iqbal menjelaskan hingga saat ini donasi yang terkumpul sebesar Rp307 juta dan akan diberikan secara bertahap untuk biaya pengobatan dan kebutuhan sehari-hari.
“Memang dari awal penyalurannya bertahap karena pengobatannya enggak cuma satu kali,” kata Iqbal sebagaimana dikutip dari CNNIndonesia.com, Rabu (12/1).
Dia menyatakan rincian donasi meliputi biaya persiapan pengobatan lanjutan, biaya untuk kebutuhan sembako, biaya operasional, hingga biaya yang dibayarkan untuk iklan promosi di halaman Facebook ads.
Pada tahap pertama, kata Iqbal, Kitabisa.com telah membayarkan iuran BPJS Pak Ogah untuk satu tahun mulai Juni 2021-Desember 2022, serta biaya pengobatan yang tidak ditanggung BPJS.
Total donasi yang disalurkan ditahap pertama senilai Rp50 juta.
Kemudian, Kitabisa.com menyetorkan deposit uang senilai Rp20 juta di RS Kartika Husata, Bekasi, untuk pengobatan Pak Ogah. Deposito ini bertujuan memberikan kemudahan pada pihak Pak Ogah jika ingin memeriksakan diri atau perlu pengobatan lanjutan.
“Kita deposit di RS Kartika, rumah sakit yang memang jadi tempat kontrol Pak Ogah. Jadi kalau ada apa-apa, butuh tindakan, butuh obat, bisa langsung ke sana,” kata Iqbal.
Kitabisa.com, menurut Iqbal, juga mentransfer biaya operasional tahap dua sebesar Rp50 juta, yang sudah diterima Yuyun, istri Pak Ogah.
Sehingga total donasi yang telah disalurkan hingga tahap kedua sebesar Rp120 juta.
Selain untuk biaya pengobatan, Iqbal menjelaskan ada donasi uang yang diberikan dalam bentuk sembako senilai Rp3 juta selama 10 bulan ke depan, atau total Rp30 juta.
Iqbal mengaku pihak Kitabisa.com juga masih menyimpan uang donasi pengobatan selanjutnya senilai Rp50 juta, yang semula akan digunakan untuk deposito kesehatan di RS Primaya Bekasi.
Namun uang tersebut ditarik kembali dari RS karena pihak keluarga tak yakin Pak Ogah ingin dirawat di rumah sakit.
“Diskusi terakhir dengan Bu Yuyun dan tim di lapangan, katanya keep dulu aja karena khawatir Pak Ogah enggak mau ke RS, atau pinginnya homecare, jadi masih kita keep sampai saat ini,” kata Iqbal.
Dia menegaskan pihak Pak Ogah bisa mengajukan pemberian donasi berbentuk uang cash jika tak ingin digunakan untuk keperluan pengobatan.
“Sebenarnya keputusannya tergantung diskusi keluarga, ibaratnya ini kan dana Pak Ogah. Kalau kebutuhannya cash ya bisa kita berikan cash,” ucap Iqbal.
Pengobatan pasien lain
Berdasarkan penjelasan Iqbal, total donasi yang sudah dicairkan adalah Rp200 juta dari total Rp307 juta.
Sementara sisa donasi, kata Iqbal, tak diberikan pada pihak Pak Ogah, tapi digunakan untuk biaya iklan di Facebook (Facebook Ads) senilai Rp58 juta, biaya pengobatan untuk 6 pasien lain sekitarRp35 juta, dan biaya administrasi platform Kitabisa.com 5 persen senilai Rp15 juta.
Iqbal mengatakan, donasi untuk Pak Ogah sebenarnya merupakan salah satu program “Bisa Sembuh”. Total ada 7 pasien termasuk Pak Ogah yang dibiayai pengobatannya.
“Di halaman campaign kan galang dana itu memang dalam program ‘Bisa Sembuh’, nah itu memang program Kitabisa.com untuk pasien yang butuh biaya pengobatan. Jadi bantuannya enggak cuma untuk Pak Ogah, ada 6 pasien lainnya juga,” ucap Iqbal.
Pihaknya mengaku sudah memberitahukan perihal donasi untuk pasien lainnya itu kepada keluarga Pak Ogah sejak awal, dan telah mendapat persetujuan.
“Kita sudah infokan dari awal bahwa dana yang terkumpul itu akan disalurkan juga ke pasien lain,” ujarnya.
Pihaknya mengaku sama sekali tak mengambil keuntungan dari galang donasi untuk pengobatan Pak Ogah, sementara biaya administrasi platform Kitabisa.com sebesar 5 persen Rp15 juta digunakan untuk biaya operasional tim.
“Jadi kita sama sekali enggak ambil uangnya, kita bayarkan ke Facebook Ads itu supaya orang-orang tau iklannya, dan biaya platform Kitabisa sebesar 5 persen dari total donasi,” tuturnya.
Diketahui, keluarga Pak Ogah menyatakan masih membutuhkan dana untuk merawat pengisi suara di serial Si Unyil tersebut, salah satunya untuk sembako, karena saat ini sejumlah orang mengadakan pengajian setiap malam di rumah Pak Ogah. Ia juga menyebut banyak orang yang harus menjaga Pak Ogah karena kondisinya yang tidak stabil.
Keluarga menyebut bantuan datang dari sejumlah organisasi kemanusiaan, artis, hingga para penggemar Pak Ogah di serial Si Unyil. Berkat bantuan tersebut, keluarga kini juga dapat membayar iuran BPJS.
Pak Ogah sendiri telah tiga kali dirawat di rumah sakit. Ia mengalami penyumbatan dan penggumpalan darah di otak. (ge2)
Sumber dan foto : cnnindonesia.com
Editor : Ghenies