Ga Ngaruh! Kebijakan Minyak Goreng Satu Harga Dinilai Belum Efektif

oleh -269 Dilihat
Foto : ilustrasi. (net)

KILAS BABEL.COM – Kebijakan pemerintah yang memberlakukan satu harga minyak goreng pada retail modern sejak 19 Januari 2022 lalu dengan harga Rp14 ribu per liter hingga kini belum dirasakan masyarakat luas.

Pasalnya, sejak kebijakan itu diberlakukan, ketersediaan minyak goreng di retail modern terbatas, bahkan kosong. Kondisi ini terjadi hampir diseluruh daerah, tak terkecuali di Kota Pangkalpinang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Bahkan sepekan terakhir ini, di seluruh retail modern di Pangkalpinang seperti Indomaret dan Alfamart, stok minyak goreng kosong. Kondisi ini juga sempat dikeluhkan masyarakat. Sementara menurut dari para pegawai retail, mereka tidak mengetahui penyebab kekosongan tersebut.

Kosongnya stok minyak goreng ini pun ternyata ikut dirasakan Anggota DPRD Kota Pangkalpinang, Rio Setiady. Bahkan dirinya banyak mendapatkan keluhan warga khususnya ibu-ibu rumah tangga.

“Kami juga merasakan hal yang sama sejak pengumuman pemerintah untuk menurunkan harga minyak goreng ke empat belas ribu, namun tidak semua pedagang melaksanakannya, karena memang informasi dan kebijakan yang tidak di terima secara utuh. Justru pedagang kelontong atau eceran belum banyak yang menerima informasi ini dan masih menggunakan skema harga lama sementara di beberapa ritel memang sudah ada namun dijual terbatas dan saya kira kurang tepat sasaran, karena yang berbelanja di ritel modern tentu orang yang mampu secara ekonomi,” kata Rio, Kamis (27/1).

Karena itu, menurut Rio, kebijakan ini perlu dikaji kembali. Katanya, kebijakan ini hendaknya diberikan kepada mereka yang memang membutuhkan secara ekonomi, namun tentu saja harus berbasis data.

“Saya kira tidak bisa kita jual minyak goreng subsidi ini secara sporadis, tidak dapat diprediksi output dan outcomenya apakah tepat sasaran atau tidak. Disamping itu, kita harap dinas terkait harus pro aktif koordinasi ke pemprov atau pusat terkait juknis nya. Jangan sampai Ketidakjelasan ini dibiarkan berlarut-larut karena sangat rawan gesekan di masyarakat,” tukasnya.(dom007)

 

Foto : istimewa

Editor : Rakha

No More Posts Available.

No more pages to load.