KILAS BABEL.COM – Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat seluruh provinsi di Indonesia telah mengalami kenaikan kasus positif Covid-19. Namun, provinsi di Pulau Jawa dan Bali menyumbang penambahan kasus Covid-19 nasional tertinggi.
“Lebih dari 90 persen penambahan kasus nasional disumbangkan oleh provinsi-provinsi di Pulau Jawa dan Bali,” kata Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube BNPB Indonesia, Selasa (8/2).
Dalam sepekan terakhir, tujuh provinsi di Jawa dan Bali mengalami kenaikan kasus lebih dari 1.000. Rinciannya, DKI Jakarta bertambah 44.000, Jawa Barat 28.000, Banten 15.000, Bali 7.500, Jawa Timur 7.000, Jawa Tengah 3.500, dan DI Yogyakarta 1.000 kasus Covid-19.
Wiku menyebut, jika dilihat lebih detail, ada tiga provinsi di Jawa dan Bali yang mengalami kenaikan kasus Covid-19 harian melebihi puncak gelombang kedua. Tiga provinsi tersebut ialah DKI Jakarta bertambah 15.800, Banten 4.800, dan Bali 2.000 kasus Covid-19 per 6 Februari 2022.
“Dapat kita simpulkan dari data-data tersebut bahwa penularan masih terpusat di Pulau Jawa dan Bali. Khususnya pada wilayah-wilayah aglomerasi DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten,” ujarnya.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmidzi mengatakan, penambahan kasus Covid-19 harian yang disebabkan varian Omicron di DKI Jakarta, Banten, dan Bali melebihi saat puncak gelombang Delta. Meski demikian, jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit belum menyamai puncak kasus Delta.
Data 6 Februari 2022, DKI Jakarta mengkonfirmasi 15.825 kasus baru, melebihi puncak kasus Delta yang mencapai 14.619 kasus. Kendati demikian, pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit berjumlah 9.364 atau setengah dari 18.824 pasien pada puncak kasus Delta 2021 lalu.
Begitu juga dengan Banten yang mencatat konfirmasi 4.885 kasus per 6 Februari 2022, lebih tinggi dari kasus Delta yaitu 3.994. Namun, pasien yang dirawat di rumah sakit berjumlah 966 orang, jauh lebih rendah dibanding puncak gelombang Delta yaitu 4.268 orang.
Masih di periode yang sama, kasus konfirmasi di Bali sebanyak 2.031, sedikit lebih tinggi dari puncak Delta yaitu 1.910 kasus. Namun, pasien yang dirawat sebanyak 948 orang, jauh lebih sedikit dari puncak Delta yaitu 2.263 kasus.
“Masyarakat diharapkan agar tidak menjadikan kasus konfirmasi sebagai patokan, karena perawatan pasien di rumah sakit menjadi poin penting yang menjadi fokus saat ini,” katanya melalui keterangan tertulis, Selasa (8/2).
“Meski kasus di beberapa daerah lebih tinggi dari Delta, pelayanan pasien rumah sakit harus tetap kondusif dan hanya untuk pasien sedang, berat, dan kritis,” imbuhnya.