KILAS BABEL.COM – Sebanyak 50 gempa susulan mengguncang Kabupaten Pasaman Barat Provinsi Sumatera Barat sejak gempa berkekuatan 6,1 skala richter yang terjadi pada Jumat (25/2) pukul 08.39 WIB.
Puluhan gempa susulan tersebut terjadi dengan kekuatan yang bervariasi, mulai dari 55,1 magnitudo hingga 2 magnitudo. Dari 50 gempa susulan itu 5 di antaranya getaran gempa dapat dirasakan.
Operator Stasiun Geofisika Padang Panjang, Yoga mengatakan gempa bersumber dari patahan semangka, dengan segmen angkola. Tak hanya getaran kuat dan berbahaya di lokasi padat penduduk, namun juga dapat menimbulkan longsor dan banjir jika pusat gempa dekat dengan area perbukitan.
“Tetapi ini juga bergantung pada kekuatan gempa yang terjadi,” jelasnya, Sabtu (26/2) sebagaimana dikutip dari liputan6.com.
Terkait gempa 6,1 skala richter di Pasaman Barat, pihaknya saat ini masih dalam analisa lanjutan. Sehingga, belum diketahui dengan pasti akibat apa saja yang ditimbulkan oleh gempa darat tersebut.
Sementara untuk data sementara sekitar 10.000 warga Pasaman Barat, harus mengungsi akibat gempa Magnitudo 6,1 pada Jumat pagi (25/2). Warga mengungsi di tenda-tenda pengungsian mulai dari lapangan atau di halaman dekat rumah masing-masing.
Warga Trauma
Wakil Bupati Pasaman Barat, Risnawanto mengatakan, saat ini warga mengungsi karena banyak rumah yang rusak. Kemudian juga banyak warga yang trauma sehingga belum mau kembali ke rumahnya.
“Sekarang yang sangat dibutuhkan adalah konsumsi atau makanan cepat saji bagi masyarakat di tenda pengungsian,” katanya, Jumat (25/2) .
Risnawanto juga mengatakan, lokasi terparah terdampak gempa yakni di daerah Kajai, Kecamatan Talamau. Kemudian rata-rata warga yang mengungsi juga berasal dari daerah Kajai.
Terkait kesiapan logistik, pihaknya sudah menyalurkan bantuan makanan dan obat-obatan. Untuk makan malam hari ini, pemerintah daerah juga akan menyalurkan makanan.
Sumber : liputan6.com.
Foto : detik.com
Editor : Putra Nalendra