KILAS BABEL.COM – Wabup Bangka Barat minta agar satgas pangan bentuk tim gabungan bersama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk penanganan masalah anjloknya harga TBS sawit di Kabupaten Bangka Barat . Ia juga mengarahkan agar tim tersebut turun lapangan untuk secara langsung memantau keadaan sebenarnya di beberapa perusahaan penampung TBS sawit milik warga.
Hal ini ia tegaskan dalam rapat harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit bersama PT Sinarmas Group dan PT Sawindo dengan didampingi oleh beberapa OPD yang menaungi persoalan tersebut di Ruang Rapat Oprasional Room I Setda Bangka Barat, Selasa, (17/5).
Wabup Bong Ming Ming mengatakan bahwa ada beberapa permasalahan mengenai TBS itu sendiri, antara lain harga TBS yang sangat rendah dan juga PT Sinarmas Group pada umumnya sudah mulai tidak menerima sawit masyarakat mandiri dikarenakan stok mereka itu sudah full.
“ Memang harga yang seperti ini sudah berlaku internasional ya, cuma kan kita tetap berusaha untuk mencari solusinya di kabupaten kita, sehingga minimal untuk petani kita, bisa kita fasilitasi,” ujarnya.
“ Menurut PT Bumi Permai Lestari ( BPL ), bahwa stok mereka itu sudah full untuk menerima sawit dari masyarakat sementara panen mereka yang cukup tinggi sehingga mereka khawatir tidak bisa mengakomodir panen yang di kebun mereka yang akan terpengaruh kalau memang 25 hari tidak ada perubahan malah stop sehingga malah yang terimbas itu karyawannya juga pada akhirnya, Itu kan cukup ekstrim juga ya bagi mereka,” jelasnya.
Ia juga menyebutkan bahwa PT Sawindo inginkan adanya kebijakan baru dari pemerintah pusat mengenai persoalan ini dan jika tidak ada arah maka paling lama bertahan selama 1 bulan. Oleh karenanya,Bong Ming Ming ambil langkah tegas dengan menurunkan Satgas Pangan untuk meninjau kondisi di lapangan.
“ Insya allah mulai hari ini mulai bekerja untuk meninjau kondisi di lapangan, apakah betul sebagaimana yang di sampaikan oleh pihak perusahaan tersebut . Tadi juga saya minta mereka untuk melakukan cross check di beberapa wilayah di mana tempat itu merupakan tempat mereka melakukan pengiriman barang yaitu ada dua di Belinyu dan Pangkalbalam, seperti apa tangki mereka. apakah betul sudah full semuanya dan belum di ambil oleh mitra mereka. Itu kan kita perlu data real sebelum mendengarkan apa yang disampaikan oleh mereka itu sendiri,” tegasnya.
“ Saya berfikir kedepannya akan membentuk tim dengan pihak perusahaan untuk membuat pihak perusahaan itu menjadi mitra sejajar bagi masyarakat petani kita sehingga perusahaan-perusahaan yang hadir di Bangka Barat ini terutama berbicara tentang pabrik kelapa sawit itu betul-betul punya nilai buat kabupaten dan khususnya buat masyarakat kita,” tutupnya. (KR)
Foto : portalbangkabaratkab.go.id
Editor : Leona