Sekelumit Sejarah Masjid Jami Muntok, Masjid Tertua yang Jadi Simbol Toleransi di Pulau Bangka

oleh -325 Dilihat
Sekelumit Sejarah Masjid Jami Muntok, Masjid Tertua di Pulau Bangka kilasbabel.com
Sekelumit Sejarah Masjid Jami Muntok, Masjid Tertua di Pulau Bangka kilasbabel.com

KILAS BABEL.COM –  Salah satu bangunan penting bagi umat Islam pada masa kolonial Belanda adalah Mesjid Jami’. Letak masjid ini di tengah Kota Muntok, tepatnya di kawasan pasar Muntok. Posisi masjid tersebut berdampingan dengan sebuah kelenteng tua yang usianya lebih kurang 83 tahun di atas usia masjid itu sendiri.

Masjid yang dibangun pada tahun 1883 M (19 Muharam 1300H) merupakan masjid tertua di Pulau Bangka. Pembangunan masjid tersebut dilakukan pada masa pemerintahan H. Abang Muhammad Ali dengan Gelar Tumenggung Karta Negara II dengan dibantu oleh tokoh masyarakat Muntok pada saat itu yaitu H. Nuh dan H. Yakub.

Seiring dengan waktu, perubahan tampak pada masjid tertua ini dengan adanya penambahan bangunan di halaman depan, seperti padepokan untuk pengajian, menara masjid dan serta pembangunan pesantren di halaman samping Masjid Jami’ itu.

Sumber : portalbangkabaratkab.go.id

Pembangunan masjid ini tak hanya dilakukan oleh umat muslim yang ada di Muntok. Namun masjid ini dibangun dengan bantuan oleh nonmuslim, terutama dari warga etnis Cina. Hadirnya masjid ini memperlihatkan juga betapa kerukunan umat beragam di Muntok telah terlihat sejak lama. Bersebelahan, hanya dipisahkan dengan sebuah gang kecil sekitar 4 meter, berdiri tegak juga sebuah kelenteng Kong Fuk Miau.

Masjid Jami Muntok ini secara arsitektural sangat kental pengaruh Melayu. Ini terlihat dari bentuk tangga yang ada di sisi kanan dan kiri dari bagian depan masjid. Namun demikian pada bagian atapnya, terlihat adanya pengaruh bangunan masjid kuno di Jawa dengan bentuk atap limasan.

Masjid Jami’ Muntok terletak di Jln. Imam Bonjol No.1, Kampung Tanjung, Kec. Muntok, Kab. Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka-Belitung. Jika berkunjung ke pulau Bangka-Belitung seyogyanya silahkan berkunjung ke kota Muntok untuk melihat sebuah kekentalan dan kerukunan umat beragama disana yang sudah terjalin selama puluhan hingga ratusan tahun lalu.

Salah satu bukti nyata kerukunan umat beragama di Muntok adalah adanya sebuah masjid yang bersebelahan dengan sebuah Kelenteng. Yaitu Masjid Jami ‘ Muntok yang bersebelahan dengan Kelenteng Kung Fuk Min, Kampung Tanjung, Muntok. Lokasinya tidak jauh dari pelabuhan lama kota tersebut, masjid ini juga disebut-sebut sebagai masjid tertua di kota tersebut karena memang terlihat dari ciri khas bangunannya maupun dari bangunan Kelenteng di sampingnya. Bahkan sampai saat ini, masjid ini masjid eksis dan kokoh serta difungsikan dengan baik.

Menurut sejarah, Masjid Jami’ Muntok ini dibangun atas ide dari Tumenggung Kartanegara II. Ide tersebut kemudian diterima dengan baik oleh beberapa tokoh dan masyarakat setempat, serta beberapa tokoh masyarakat Tionghoa kaya yang menjadi muallaf, Mayor Chung A Thiam.

Kemudian masjid ini berdiri diatas lahan tanah wakaf dari dua orang tumenggung yaitu Arifin dan H. Muhammad Nur dengan luas 7,500 meter persegi. Entah disengaja maupun tidak, namun pada saat itu tempat berdirinya masjid tepat bersebelahan dengan sebuah Kelenteng bernama Kung Fuk Min. Memang tidak biasa, namun kedua bangunan tersebut sampai saat ini menjadi simbol kerukunan umat beragama yang jelas sampai saat ini.

Sekilas Sejarah Masjid Jami’ Muntok

istimewa

Pada tahun 1724-1725 Masehi, Sultan Mahmud Badaruddin I memerintahkan para petinggi kerajaan untuk mengecek lokasi yang akan dijadikan tempat tinggal keluarga dari Siantan. Lalu Sultan Badaruddin pun memerintahkan Wan Akub untuk mendirikan tempat tinggal untuk keluarga dari Siantan di wilayah tersebut.

Setelah pada tahun 1756 Masehi Sultan Mahmud Badaruddin I Wafat, akhirnya kesultanan Palembang digantikan oleh beberapa keturunannya, sampai pada masa penjajahan belanda. Tepatnya pada tahun 1856 penjajah belanda mulai invasinya terhadap wilayah Muntok dengan membangun beberapa mercusuar di wilayah pinggir pantainya.

Akhirnya pada saat itu, ajaran agama Islam mulai menyebar di daerah tersebut, akhirnya Masjid Jami’ Muntok pun didirikan pada masa penjajahan belanda tersebut, yaitu sekitar tahun 1879 Masehi. Pembangunan Masjid Jami’ Muntok dilakukan pada masa pemerintahan H. Abang Muhammad Ali, atau biasa dikenal dengan Tumenggung Karta Negara II.

Pembangunan masjid ini juga dibantu oleh beberapa tokoh masyarakat Muntok seperti H. Nuh, H. Yakub, dan juga beberapa orang Cina kaya yang sudah menjadi muallaf. Masjid Jami’ Muntok dibangun tepat disebelah Kelenteng Kuang Fuk yang sudah lebih dulu berdiri dari 83 tahun silam.

Kelenteng tersebut juga merupakan yang pertama kali dibangun pada kawasan Muntok, dibangun oleh orang-orang keturunan China Tionghoa yang sudah menetap disana sejak tahun 1820 Masehi. Meskipun sudah mengalami renovasi pada tahun 1977, namun kita juga masih bisa melihat mayoritas bangunan asli pada Kelenteng tersebut.

 

Sumber dan foto : berbagai sumber

Editor : Rakha

 

No More Posts Available.

No more pages to load.