KILAS BABEL.COM – PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah (UIW) Bangka Belitung menggandeng Pemerintah Kota Pangkalpinang melakukan penandatanganan kerja sama terkait penyediaan Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) untuk Co-firing Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Langkah tersebut dilakukan guna meningkatkan penggunaan energi baru terbarukan (EBT) dalam penyediaan listrik di Bangka Belitung.
Penandatanganan dilakukan oleh General Manager PLN UIW Babel, Amris Adnan bersama unsur Pemerintah Kota Pangkalpinang serta Manager Unit Pelaksana Pembangkitan Bangka Belitung, Umar Farouk Andy Saputro, Selasa (12/7).
General Manager PLN UIW Bangka Belitung, Amris Adnan mengatakan bahwa program BBJP ini sudah dilaksanakan diberbagai wilayah di Indonesia.
“Penandatangan Kesepakatan Bersama antara PLN dan Pemerintah Kota Pangkalpinang ini merupakan bentuk dari usaha PLN untuk mewujudkan energi baru terbarukan. Program BBJP ini juga telah dilaksanakan diberbagai wilayah di Indonesia, seperti PT Indonesia Power dengan Pemerintah Cilegon, PT PLN (Persero) dengan Pemerintah Kota Medan dan PT Pembangkit Jawa Bali (PJB) dengan Pemerintah Kota Pekanbaru,” kata Amris.
Bahan bakar jumputan padat adalah bahan bakar yang berasal dari limbah (sampah) yang telah melalui proses pemilahan dan homogenisasi menjadi ukuran butiran kecil atau dibentuk menjadi pelet yang dapat digunakan sebagai pengganti bahan bakar fosil.
Jumputan tersebut diolah melalui Teknologi Biodrying atau melalui Teknologi Maggot. Teknologi Biodrying adalah dekomposisi zat organik secara parsial dengan memanfaatkan panas yang dihasilkan oleh mikroorganisme dibantu aerasi untuk menghilangkan kelembaban.
Teknologi maggot adalah dekomposisi zat organik dengan memanfaatkan belatung lalat Black Soldier Fly (BSF).
Saat ini, uji coba co-firing biomassa bahan bakar jumputan padat memanfaatkan pengolahan sampah dengan skala riset 5 ton per hari. Jumlah tersebut harapannya dapat terus berkembang sesuai dengan uji coba yang dilakukan.
PLN menargetkan peningkatan kapasitas Pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) menjadi 16 Giga Watt (GW) pada tahun 2024.
Seperti diketahui, co-firing merupakan proses penambahan biomassa sebagai bahan bakar pengganti parsial atau bahan campuran batubara di PLTU. PLN berencana untuk dapat melakukan co-firing pada 52 lokasi PLTU batu bara eksisting sampai dengan tahun 2024.(bond)
Foto : koran metro online
Editor : Leona







