KILAS BABEL.COM – Dinas Kesehatan (Dinkes) Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mengingatkan warga daerah itu terhadap bahaya wabah penyakit cacar monyet.
“Memang belum ada kejadian kasus di daerah kita, bahkan di Indonesia namun world health organization (WHO) menetapkan wabah cacar monyet sebagai kegawatdaruratan kesehatan global dan tentu patut diwaspadai,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Bangka Tengah, Mukhrim di Koba, Rabu (17/8)
Ia menjelaskan, wabah monkeypox atau cacar monyet ini tidak jauh berbeda dengan wabah virus smallpox yaitu penyakit cacar yang disebabkan oleh virus variola yang telah eradikasi (pemusnahan total) atau sembuh secara keselurahan pada tahun 1980 silam.
“Monkeypox dan smallpox ini tidak jauh berbeda, sama-sama penyakit cacar dari virus yang ada di binatang,” katanya.
Ia mengatakan virus monkeypox ini dibawa oleh monyet dan hewan-hewan pengerat seperti tikus, tupai, hamster dan lain sejenisnya.
“Makanya, untuk saat ini hindari dulu melakukan kontak ataupun memelihara hewan-hewan tersebut, karena kita belum bisa mengidentifikasi secara pasti bagaimana ciri-ciri hewan yang terinfeksi virus cacar monyet,” katanya.
Penyakit monkeypox tersebut, kata dia, bermula dari negara-negara di Benua Afrika yang beruntungnya sampai saat ini belum masuk ke Indonesia.
“Untuk mencegah penyakit tersebut masuk ke Indonesia, saya mengimbau agar masyarakat senantiasa menerapkan perilaku hidup sehat dan bersih (PHBS),” ujarnya.
Jika memang sudah terlanjur memelihara hewan pembawa wabah cacar monyet, dianjurkan untuk selalu cuci tangan, pakai masker dan mandi setelah terkontak dengan hewan tersebut.
“Secara umum cacar monyet ini sama seperti cacar pada umumnya. Tapi kalau diliat dari hasil pemeriksaan laboratorium, tentu para dokter bisa membedakan mana yang cacar biasa dan mana yang cacar monyet,” demikian Mukrim.
Sumber : Antara
Foto : Alodokter
Editor : Rakha