KILAS BABEL.COM – Diduga pengemudinya dalam kondisi mabuk, sebuah mobil Datsun Go berwarna putih dengan nomor polisi BN 1535 TP mengalami kecelakaan tunggal di dekat Kantor Basarnas Babel, Selasa (23/8) dini hari.
Lokasi kecelakaan tunggal berada di Jalan Pulau Pelepas Kecamatan Pangkalan Baru Kabupaten Bangka Tengah.
Informasi yang dihimpun Babel Pos, mobil yang dikendarai seorang pria berinisial CBH (40), warga Kampung Jeruk Kecamatan Pangkalan Baru Kabupaten Bangka Tengah ini awalnya melintas dari arah Simpang Soll Marina Hotel hendak menuju ke Bandara Depati Amir.
Saat itu, pengemudi yang diduga dalam pengaruh minuman beralkohol melaju dengan kecepatan tinggi. Setibanya, dekat Kantor Basarnas Babel, mobil tersebut oleng ke kanan dan menabrak tiang lampu jalan dan pohon pinang di sekitar tempat kejadian perkara, sehingga terjadilah kecelakaan tunggal tersebut.
Akibat dari kecelakaan tunggal iini pengemudi mengalami lecet di kepala dan di bawa ke Rumah Sakit Umum Depati Hamzah (RSUDDH) Kota Pangkalpinang.
Menurut Kasat Lantas Polres Pangkalpinang, AKP Toni Susanto, peristiwa kecelakaan tunggal tersebut terjadi sekira pukul 02.58 WIB dini hari. Dari olah TKP, katanya, pengemudi dalam kondisi mabuk.
“Ini murni kecelakaan tunggal dan sopir dalam pengaruh alkohol. Saat ini mobil pengemudi sudah kita evakuasi, sementara pengemudi sudah dibawa Tim Basarnas Babel ke rumah sakit usai kecelakaan,” kata Toni.
Sementara itu, Kepala Basarnas Babel, I Made Oka Astawa dalam siaran pers yang diterima Babel Pos menyebut, lokasi kecelakaan tunggal tersebut hanya berjarak kurang lebih 300 meter dari kantornya.
Melihat peristiwa itu, pihaknya langsung melakukan evakuasi terhadap pengemudi mobil dan dibawa ke Rumah Sakit Umum Depati Hamzah Pangkalpinang pada pukul 04:13 WIB dalam keadaan selamat, namun terdapat pendarahan di bagian kepala untuk segera ditangani.
Hanya saja, kata Oka, sebelumnya korban sempat di bawa ke rumah sakit lain, namun ditolak karena pasien dikarenakan tidak ada keluarganya.
“Dengan adanya penolakan tersebut, kami mengecam tindakan dari rumah sakit yang menolak pasien, dikarenakan tidak mengutamakan keselamatan dari pada pasien. Kami berharap untuk selanjutnya IGD dapat menerima semua jenis pasien, meskipun korban belum ada keluarganya yang datang,” tukas Oka.(dom007)
Foto : istimewa
Editor : Rakha