KILAS BABEL.COM – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa anggaran subsidi dan kompensasi energi yang mencapai Rp 502,4 triliun sebagian besar oleh orang kaya.
Menurut catatanya, sebanyak 89% solar dinikmati dunia usaha, sedangkan 11% lainnya dinikmati oleh rumah tangga.
Dari total segmen rumah tangga, ternyata 95% dinikmati rumah tangga mampu dan hanya 5% yang dinikmati rumah tangga miskin (petani dan nelayan). Sementara untuk pertalite sebaliknya, 14% dinikmati dunia usaha dan sebagian besar dinikmati oleh rumah tangga yakni 86%.
Dari segment rumah tangga, sebanyak 80% dinikmati rumah tangga mampu dan hanya 20% yang dinikmati rumah tangga miskin. Dengan demikian, kurang lebih 80% subsidi BBM ‘dirampok’ oleh golongan yang tidak berhak.
“Siapa yang menikmati anggaran subsidi ini? Dari data yang ada, ternyata, BBM bersubsidi lebih banyak dinikmati oleh golongan masyarakat yang lebih mampu. Anggaran subsidi jadi salah sasaran dan tidak adil. Bukan mengurangi kemiskinan, tapi justru menciptakan kesenjangan,” tulis Sri Mulyani, dikutip Senin (29/8).
Akibat subsidi yang salah sasaran ini, kuota BBM Pertalite dan Solar diperkirakan habis pada Oktober 2022.
Kuota penyaluran Pertalite mencapai 23,05 juta KL pada 2022 dan Kuota ini akan habis pada Oktober 2022. Pasalnya, Sri Mulyani memperkirakan konsumsi pertalite mencapai 29,07 juta KL atau 126% dari total kuota.
Sementara itu, untuk Solar, kuotanya sebesar 15,10 juta KL pada tahun ini. Adapun, proyeksi konsumsi solar sebanyak 17,44 juta KL atau 115% dari total kuota.
Setali tiga uang dengan Pertalite, kuota Solar Subsidi akan habis pada Oktober 2022.
Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa kendala penyaluran subsidi tepat sasaran terletak pada masalah data. Alhasil, kementerian atau lembaga masih ragu-ragu mengambil tindakan dalam pemberian subsidi BBM tepat sasaran ke orang.
“Kalau subsidi bisa masuk ke orang, bisa tepat sasaran. Misalnya Pertalite, mobil-mobil mewah masih mengisi bahan bakar dengan Pertalite. Harusnya kan ndak seperti itu. Harusnya kaya solar yang berkaitan dengan truk untuk transportasi barang atau bus untuk transportasi orang mestinya seperti itu,” ungkap Jokowi.
Sumber : cnbcindonesia.com
Foto : ilustrasi/NET
Editor : Leona