KILAS BABEL.COM – Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) berhasil mencatatkan penguatan di sepanjang pekan ini dan diperkirakan akan tetap berada di kisaran MYR 3.500-4.500/ton hingga pada akhir tahun ini.
Bursa Malaysia Derivatives Exchange pada Jumat (15/9) ditutup untuk Hari Malaysia memperingati hari pembentukan federasi Malaysia.
Namun, pada Kamis (15/9) Harga CPO Malaysia berakhir ambles 2,9% menjadi MYR 3.724/ton atau US$ 825,94/ton dan menjadi penurunannya selama dua hari beruntun.
Dengan begitu, harga CPO berhasil menguat 5,17%, meskipun masih ambles 10,95% secara bulanan dan drop 12,6% secara tahunan.
Terkoreksinya harga CPO terbebani oleh harga minyak saingan yang juga ambles, sehingga harga CPO pun ikut terkerek turun. Laju harga CPO kerap di pengaruhi oleh pergerakan harga minyak saingan karena mereka bersaing untuk mendapatkan pangsa pasar di pasar nabati global. Harga minyak kedelai di Dalian berakhir ambles 1,5% pada Kamis (14/9).
Selain itu, Dewan Minyak Sawit Malaysia mengumumkan pada Kamis (14/9) bahwa Malaysia akan tetap mempertahankan pajak ekspor pada Oktober 2022 untuk CPO sebesar 8%.
Pemerintah Malaysia juga menaikkan harga referensi CPO menjadi US$ 890/ton atau sekitar MYR 4.033,51/ton untuk periode Oktober 2022, dari sebelumnya US$ 862,2/ton pada bulan sebelumnya. Sehingga akan meningkatkan pajak yang harus dibayar oleh pembeli.
Sementara itu, produsen CPO terbesar dunia, Indonesia menurunkan harga acuan CPO periode 16-30 September 2022 menjadi US$ 846,32/ton, turun dari US$ 929,66/ton pada periode sebelumnya. Harga referensi baru akan menempatkan pajak ekspor CPO pada US$ 52/ton, turun dari US$ 74/ton.
Kepala Penelitian Sunvin Group Anilkumar Bagani mengatakan bahwa harga CPO berada di bawah tekanan karena tingginya stok dari Indonesia dan Malaysia, sehingga perlu mempertahankan diskon yang lebih luas atas minyak kedelai dan minyak bung matahari untuk menarik pembeli. Maka dari itu, setiap kebijakan yang bertentangan dengan diskon akan membuat harga CPO turun.
Namun, analis CGS-CIMB Research memproyeksikan harga minyak sawit mentah akan diperdagangkan di kisaran MYR 3.500-4.500/ton pada tahun ini, karena persaingan yang lebih ketat dari produsen utama Indonesia.
Sumber : cnbcindonesia.com
Foto : ilustrasi/Republika
Editor : Leona