Tekan Inflasi, BI Babel Berikan Pelatihan Budidaya Cabai Bagi KWT, PKK dan Ponpes

oleh -230 Dilihat

KILAS BABEL.COM – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memberikan bantuan teknis pelatihan budidaya cabai bagi Kelompok Wanita Tani (KWT), PKK dan Pondok Pesantren, Jumat (23/9).

Pelatihan yang dipusatkan di Balitong Resort Pantai Pasir Padi Kota Pangkalpinang ini dihadiri sejumlah pengurus PKK, KWT dan perwakilan Pondok Pesantren. Turut hadir pula Asisten III Setdako Pangkalpinang Agus Fendi dan Kabid Pendidikan Agama Islam Kementerian Agama Kota Pangkalpinang Nasution.

Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Kepulauan Babel Budi Widihartanto yang diwakili Ekonom Fungsi Perumusan Kekda BI Babel, Hastomo Ardy mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian acara tindak lanjut Gerakan
Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), yang Kick Off nya telah
dilaksanakan pada 5 September 2022 lalu bersama dengan Deputi
Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo, Pj Gubernur Babel Ridwan Djamaludin, Forkopimda dan Kepala Daerah di wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

“GNPIP ini merupakan gerakan komitmen bersama Pemerintah
bersama TPID untuk mengoptimalkan langkah-langkah pengendalian inflasi dari sisi suplai dan mendorong produksi guna mendukung ketahanan pangan secara integratif, masif, dan berdampak nasional, sebagai salah satu
respon terhadap meningkatnya tingkat inflasi,” ujar Hastomo.

Hastomo menjelaskan, perkembangan inflasi di Indonesia dalam beberapa bulan terakhir mencatat angka yang cukup tinggi. Pada Bulan Agustus 2022, inflasi Indonesia mencapai 4,69% (yoy), lebih tinggi dari sasaran nasional 3% ± 1%.

Inflasi yang tinggi ini, katanya, juga terjadi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Bangka Belitung yang sempat menduduki posisi tertinggi ketiga nasional pada bulan Juli 2022, berhasil meredakan tekanan inflasi menjadi posisi ketujuh tertinggi di Indonesia pada bulan Agustus 2022, yaitu sebesar 6,38% (yoy).

Lanjut Hastomo, inflasi bulan Agustus didorong oleh inflasi kelompok Volatile Food (VF) sebesar 8,83% (yoy) dengan andil sebesar 2,08% (yoy) dengan komoditas utama bahan makanan penyumbang inflasi yaitu salah satunya adalah cabai merah dengan andil 0,75%.

Untuk menekan inflasi pada komoditas cabai merah, dikatakannya, Bank Indonesia mendukung program Gerakan Tanam (Gertam) Cabai yang dilakukan secara nasional.

Untuk di Bangka Belitung, tambah Hastomo, Gertam Cabai dilakukan pada dua Kelompok Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan empat Kelompok Wanita Tani (KWT) Kota Pangkalpinang, lima Pondok Pesantren di Bangka Belitung, Lahan Cabai di Kabupaten Bangka, dan Kelompok Tani di Kabupaten Bangka Tengah dengan total 77.000 benih cabai.

“Harapannya, dengan adanya Gerakan Tanam Cabai ini dapat
meningkatkan supply atau pasokan cabai serta mendukung terkendalinya ekspektasi terhadap kenaikan harga cabai di Kepulauan Bangka Belitung,” tutur Hastomo.

Karena itu, Hastomo mengatakan, untuk meningkatkan kompetensi para kelompok penerima bantuan
budidaya cabai serta untuk memitigasi kendala pada implementasi program
tersebut, pihaknua memberikan bimbingan teknis budidaya cabai,
yang juga merupakan agenda tahunan dan terakhir diadakan pada Juni 2021 bersama dengan Dinas Pertanian dan Pangan Kota Pangkalpinang.

Pada bimbingan teknis budidaya cabai ini, diterangkan Hastomo, dijelaskan mengenai
budidaya cabai dengan pupuk organik yang memiliki beberapa keunggulan yaitu dapat menekan biaya produksi yang sangat rendah bagi petani/masyarakat, hasil pertanian yang ramah lingkungan dan aman untuk konsumsi
masyarakat, menjaga kelestarian alam dengan mengurangi bahan kimia untuk pertanian yang berkelanjutan dan efisiensi waktu karena proses fermentasi yang sangat singkat dibandingkan dengan decomposer lain pada umumnya, dengan hasil yang optimal.

Melalui kegiatan ini, kata Hastomo, diharapkan menjadi momentum dalam bersinergi menjaga ketahanan pasokan secara berkesinambungan, meningkatkan produksi dan produktivitas komoditas ketahanan pangan.

“Acara ini tentunya terselenggara dengan bantuan dan sinergi dari berbagai pihak. Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Walikota Pangkalpinang, Kantor Wilayah Kementerian Agama Kota Pangkalpinang, Ibu Ketua Penggerak PKK Pangkalpinang, Dinas Pangan dan Petanian beserta jajarannya serta seluruh mitra strategis BI, yang telah bersama-
sama, berkomitmen untuk mendorong terjaganya inflasi dan ketahanan pangan di Bangka Belitung, serta mendukung terselenggaranya acara ini,” tukas Hastomo.

Sementara itu, Asisten III Setdako Pangkalpinang Agus Fendi menyambut baik sekaligus memberikan apresiasi tinggi kepada BI Babel yang telah berupaya menekankan laju inflasi melalui pelatihan budidaya cabai yang ramah lingkungan.

“Kegiatan ini luar biasa. Harapan kita program ini dapat membantu masyarakat terutama ibu-ibu rumah tangga agar dapat memanfaatkan lahan kosong menjadi lahan yang produktif,” tutur Agus.

Menurut Agus, cabai merupakan salah satu kebutuhan yang cukup strategis di Pangkalpinang. Sebab, kata Agus, hampir semua kebutuhan membutuhkan cabai, terlebih Psngkalpinang terkenal dengan makanan pedas, sehingga tak heran tingkat konsumsi cabai yang tinggi dapat mempengaruhi laju inflasi di Kota Pangkalpinang.

“Makanya diharapkan bantuan cabai ramah lingkungan ini bisa meningkatkan produksi cabai di Pangkalpunang sehingga memberikan kontribusi bagi warga atau petani dalam meningkatkan ekonomi dan pendapatan keluarga. Kedepan diharapkan program BI ini akan dapat berkelanjutan di Pangkalpinang,” tandas Agus.(bond)

 

Foto : bond

Editor : Putra Nalendra

No More Posts Available.

No more pages to load.