Menuju Green Energy, PLN Babel Go Live Komersialisasi Co-Firing di PLTU Air Anyir

oleh -194 Dilihat

KILAS BABEL.COM – PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah (UIW) Kepulauan Bangka Belitung melaksanakan Go Live Komersialisasi Co-firing Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Air Anyir Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka, Selasa (27/9).

Kegiatan tersebut sebagai bentuk dukungan PLN dalam rangka menuju Babel Green Energy dan mendukung program pemerintah dalam mencapai target zero carbon pada 2060 mendatang.

Go Live Komersialisasi Co-firing PLTU Air Anyir ditandai dengan penekanan tombol bersama yang dihadiri langsung GM PLN UIW Babel Amris Adnan. Hadir pula Wakil Bupati Bangka Syahbudin, Ketua DPRD Kabupaten Bangka Iskandar dan Direktur O&M PT PJB Services Purwono Jati Agung serta perwakilan Forkopimda Kabupaten Bangka.

Selain itu juga hadir secara virtual Direktur Regional Sumatera dan Kalimantan dan Direktur Mega Proyek dan EBT yang diwakili EVP MEB PLN Cita Dewi.

GM PLN UIW Babel Amris Adnan mengatakan, perjalanan co-firing PLTU Air Anyir ini sudah dimulai pada 19-20 April 2021 lalu dengan pelaksanaan uji coba menggunakan bahan bakar biomassa woodchips dengan komposisi sebesar 5 persen.

Pelaksanaan uji coba, katanya, melibatkan PLN Puslitbang dan PJB sebagai asset manager PLTU Air Anyir.

“Hasil pengujian menyatakan bahwa penggunaan woodchips sebagai bahan bakar biomassa dapat diterapkan,” ujar Amris.

Amris menjelaskan, perjalanan menuju Go Live co-firing dalam penyediaan woodchips sebagai bahan bakar biomassa, dihadapi dengan ketersediaan dan keterbatasan kayu yang akan dijadikan woodchips.

Karena itu, katanya, upaya pendekatan ke stakeholder menjadi kunci dalam proses penyediaan bahan bakar biomassa tersebut.

Dikatakan Amris, woodchips didapatkan dari proses kayu yang dicacah dengan ukuran tertentu yang akan dicampur dengan batubara dan digunakan sebagai bahan bakar PLTU.

Sementara, lanjutnya, kayu yang digunakan untuk dijadikan woodchips didapat dari hutan-hutan produksi atau lahan masyarakat yang telah mendapatkan izin penggunaan dari pihak yang berwenang.

“Dengan konsep penanaman kembali areal hutan yang sudah diproduksi oleh pemasok, diharapkan kesinambungan ketersediaan woodchips dapat berjalan dengan baik,” kata Amris.

Amris berharap adanya program cofiring PLTU berbahan bakar woodchips ini dapat menciptakan pemberdayaan ekonomi masyarakat di sekitar PLTU Air Anyir dan Bangka secara umum, karena kayu-kayu yang dihasilkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar campuran batubara di PLTU Air Anyir.

“Untuk itu kami meminta dukungan Bupati Bangka beserta Forkominda Kabupaten Bangka untuk bersama-sama mensukseskan program pemerintah dalam mencapai bauran energi nasional,” pinta Amris.

Amris menambahkan, implementasi co-firing PLTU Air Anyir ini dalam rangka mendukung green energy untuk menghasilkan kwh green dan mendukung target bauran energi nasional tahun 2025 sebesar 23 persen.

Dengan co-firing PLTU Air Anyir ini, sambungnya, juga mendukung program ESG (Environment & Sosial Government) dan dekarbonisasi–Net Zero 2060 dengan penurunan karbon CO2 yang ditetapkan oleh PLN Pusat.

“Alhamdulillah, hari ini PLN UIW Bangka Belitung bisa melakukan Go Live Implementasi komersialisasi co-firing PLTU Air Anyir. Terima kasih atas dukungan selama ini dari Direktur Regional Sumatera & Kalimantan, Direktur Mega Proyek & EBT, PT PJB, PT PJB Services, Tim UPK Bangka Belitung dan Tim PJBS Unit PLTU Air Anyir serta Bapak Bupati Bangka beserta Forkominda Kabupaten Bangka,” ucap Amris.

Sementara itu, Wakil Bupati Bangka, Syahbudin menyambut baik sekaligus memberikan apresiasi tinggi terhadap upaya PLN Babel dalam rangka mendukung Babel Green Energy.

Pihaknya pun berharap dengan adanya upaya ini dapat memberikan kontribusi positif baik bagi PLN, pemerintah daerah maupun masyarakat khususnya di wilayah Kabupaten Bangka.

“Karena dengan adanya pemanfaatan woodchips ini bisa memberikan nilai tambah kepada masyarakat. Karena selama ini woodchip atau sisa-sisa kayu seperti pembuatan papan tidak termanfaatkan dengan baik, jadi dengan adanya co-firing woodchip ini, sisa-sisa potongan kayu tadi bisa termanfaatkan dan bisa memberikan nilai tambah kepada masyarakat dan tentunya penggunaan batu bara juga bisa lebih hemat,” tutur Syahbudin.

Senada dengan Syahbudin, Ketua DPRD Kabupaten Bangka Iskandar juga menyambut baik langkah PLN. Menurutnya, komersialisasi co-firing PLTU Air Anyir dengan menggunakan woodchips ini merupakan program yang sangat luar biasa dalam rangka meningkatkan perekonomian masyarakat Kabupaten Bangka.

“Tentu langkah ini sangat membantu masyarakat, karena wilayah Kabupaten Bangka ini terkenal dengan daerah tambang. Jadi saya pikir program ini sangat bagus dan baik, karena lahan eks tambang di Babel khususnya Kabupaten Bangka, mungkin sekian persennya belum dimanfaatkan oleh masyarakat. Jadi dengan adanya co-firing ini, sangat membantu masyarakat, dimana masyarakat bisa memanfaatkan lahan-lahan eks tambang,” kata Iskandar.

Untuk itu, Iskandar mengajak masyarakat di Kabupaten Bangka dan masyarakat Babel pada umumnya agar memanfaatkan lahan-lahan bekas tambang menjadi lahan yang lebih produktif.

“Misalnya dengan menanam pohon dan ini salah satu kita mendukung program Co-firing woodchips ini. Dengan begitu, bisa meningkatkan perekonomian masyarakat,” imbuh Iskandar.(loss)

 

Foto : loss

Editor : Leona

No More Posts Available.

No more pages to load.