KILAS BABEL.COM – Ikan Endemik menjadi ciri khas suatu daerah. Namun, tak jarang ekosistem lingkungan yang berubah dan ketidakpahaman masyarakat dalam menjaganya bisa mengancam kepunahan ikan endemik.
Hal inilah yang disadari The Tanggokers yang merupakan komunitas yang bergerak dalam pelestarian dan edukasi ikan endemik di Bangka Belitung.
Komunitas yang berdiri tahun 2019 gencar mengedukasi masyarakat tentang ikan endemik. Keseriusan dalam menjaga ikan endemik Bangka Belitung terus berlanjut dengan menjadikan komunitas mereka sebagai yayasan pada tahun 2021.
Melihat yang dilakukan The Tanggokers, PT Timah Tbk mendukung komunitas ini untuk ikut melestarikan ikan endemik dengan menyerahkan bantuan pada tahun 2021 lalu untuk pengembangan kelestarian dan edukasi ikan endemik.
Founder Yayasan Ikan Endemik Bangka Belitung The Tanggokers Suwarlanda mengatakan, bantuan dari PT Timah Tbk dimanfaatkan The Tanggokers untuk membangun kolam penampungan sebanyak 10 unit kolam, dengan ukuran 3x 1 meter. Kolam ini difungsikan untuk menampung indukan-indukan ikan lokal endemik yang sudah terdata.
Indukan ini dipersiapkan untuk pengembangan menjadi bibit atau benur yang digunakan untuk menjadi bahan pengembangan dan juga penelitian.
Menurutnya, ada sekitar 87 jenis ikan yang sudah terdata. Ada tujuh jenis ikan endemik yang ada di pulau bangka dan selebihnya merupakan ikan native.
Pria yang akrab disapa Landa ini menceritakan jika mereka sangat merasakan dampak dari bantuan yang diberikan oleh PT Timah Tbk. Selain itu tujuan mereka membangun tempat tersebut pun menjadi terwujud, untuk terus mengembangbiakkan ikan-ikan endemik tersebut.
“Dengan adanya bantuan ini kami bisa menampung ikan-ikan yang kami data dan juga dapat menampung bibit untuk pengembangan kedepannya. Dan disitu juga sebagai bahan-bahan penelitian para mahasiswa dan peneliti nasional. Semuanya ada disitu, apabila para peneliti membutuhkan spesiment untuk penelitian, jadi tidak perlu jauh langsung ke alam, tinggal datang ke Sekretariat kami ini. Ini dapat menghemat waktu dan otomatis lebih terarah,” katanya.
Menurutnya, bantuan dari PT Timah Tbk ini memiliki manfaat yang sangat besar bagi komunitas mereka. Dari hasil penampungan di kolam tersebut, mereka telah melepasliarkan lebih dari 10.000 bibit ikan seperti ikan netive maupun endemik ke alam. Adapun jenis ikannya seperti Rasbora, Catfish dan jenis keluarga Gurami seperti Betok dan juga ikan Selincah.
Ia menceritakan, banyak hal yang mereka alami dalam melestarikan ikan endemik, namun hal ini tak menyurutkan semangat mereka untuk menjaga kelestarian ikan endemik.
“Pada awalnya saat mendata ikan kami sempat diusir oleh masyarakat. Kami juga pernah di usir warga satu kampung saat mengedukasi tentang menangkap ikan yang baik karena mereka tidak terima,” ujarnya.
“Bahkan ada yang kalau musim kemarau masyarakat ini menangkap ikan menggunakan racun dan setrum ikan. Hal ini tentu saja membuat spesies ikan yang kecil-kecilpun ikut mati akibat cara tangkap seperti ini,” ceritanya.
Bagi mereka tantangan yang paling berat dalam menjaga kelestarian ikan endemik ialah mengedukasi masyarakat agar bisa paham tentang pentingnya keanekaragaman hayati biota air tawar yang asli daerah.
Usaha yang mereka lakukan ini telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, pasalnya masyarakat bisa memanen ikan air tawar yang lebih banyak pada musim panas tahun 2022 ini.
Dengan semakin gencarnya kegiatan-kegiatan yang dilakukan Landa bersama komunitasnya, membuat Landa semakin yakin akan tujuan untuk pendataan, edukasi, konservasi, dan menjaga ekologi ikan air tawar Kepulauan Bangka Belitung akan terwujud.
“Alhamdullilah ada beberapa spesiment yang sudah masuk datanya di brin spesiment untuk pembuatan jurnal skala ilmiah, kemungkinan itu dapat kita temukan spesies baru. Dan untuk satu jenis new record ada satu jenis kita sudah submit bulan kemarin di stopus internasional itu bekerjasama dengan para peneliti nasional dan internasional,” ungkap Landa.
Ia pun berharap kedepannya kegiatan-kegiatan konservasi ikan air tawar ini akan semakin masif dilakukan bersama stakeholder ataupun instansi untuk menjaga habitat ikan air tawar. Pasalnya, menjaga keberadaan habitat ikan air tawar.
“Semoga nanti semakin banyak yang lebih peduli dan kami juga berharap PT Timah dapat lebih giat melakukan kegiatan konservasi ikan endemik ini. Karena konservasi yang kami lakukan in tergolong unik dan ini hanya baru kami yang lakukan karena mayoritas yang ada itu lebih ke konservasi satwa darat,” ujarnya.
“Pada dasarnya keanekaragamaan hayati air tawar ini merupakan rantai dasar makanan terdasar, maka kami sangat berharap PT Timah dapat mendukung kegiatan konservasi ini lebih intens lagi. Dan juga dapat menjadi fasilitator untuk kegiatan edukasi ke masyarakat untuk ikut menjaga kelestarian ikan endemik,” tandasnya. (SP)
Foto : istimewa
Editor : Leona