Harapan Manis di Balik Pelaksanaan KTT G20 Bali untuk Perubahan Dunia, Indonesia dan Bangka Belitung

oleh -370 Dilihat
Rektor IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung Dr. Irawan, M.Si. (ist)

Oleh :

Dr. Irawan, M.Si

(Rektor IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung)

 

KILASBABEL.COM – Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 2022 yang dilaksanakan di Bali pada 15-16 November 2022 adalah salah satu agenda terpenting Indonesia. KTT inidihadiri oleh 20 delegasidari masing-masing anggota G20. Negera dan lembagaanggota G20 yang hadirantara lain: Amerika Serikat (AS), Australia, Argentina, Brasil, China, Kanada, Uni Eropa, jerman, Perancis, India, Indonesia, Italia, Jepang, Meksiko, Arab Saudi, Rusia, Afrika Selatan, korea Selatan, Turki, dan Inggris.

Diberitakan Kompas.com (13/11/, 10:00 WIB), Presidensi G20 Indonesia 2022 dilatarbelakangi situasi pandemi Covid-19 yang berdampak besar pada dunia. Atas dasar latarbelakang ini, tema yang diusung dalam G20 2022 ini adalah“Recover Together, Recover Stronger (Pulih Bersama, Pulih dengan Lebih Kuat).

Agenda kegiatan G20 2022 di Bali, membicarakan Finance Track dan Sherpa Tracks. Finace Track adalah jalur pembahasan dalam forum G20 yang berfokus pada isu keuangan, antara lain kebijakan fiskal, moneter dan riil, investasi, infrastruktur, regulasi keuangan, inklusi keuangan, dan perpajakan internasional.

Pertemuan-pertemuan pada Finance Track dihadiri oleh Menteri Keuangan hingga Gubernur Bank Sentral dari masin-masing anggota. Sedangkan Sherpa Track adalah jalur pembahasan forum G20 di bidang-bidang yang lebih luas di luar isu keuangan, antara lain anti korupsi, ekonomi digital, lapangan kerja, pertanian, pendidikan, urusan luar negeri, budaya, kesehatan, pembangunan, lingkungan, pariwisata, energi berkelanjutan, perdagangan, investasi, dan industri, serta pemberdayaan perempuan (G20pedia, g20.org).

Kegiatan ini tentunya bisa berdampak positif. Dari aspek ekonomi, Presidensi G20 2022 di Bali diperkirakan dapat meningkatkan konsumsi domestik, penambahan PDB nasional, pelibatan UMKM, dan penyerapan tenaga kerja di berbagai sektor. Pada sektor ekonomi, event ini menjadi momen peningkatan pendapatan masyarakat dan pemerintah dari sektor akomodasi, makan-minum, dan pariwisata. Tetapi, hal terpenting lainnya adalah branding Indonesia di dunia internasional.

Pada sektor kesehatan, KTT G20 2022 ini menjadi pertemuan penting dalam mendiskusikan bagaimana mencegah terjadi kembali pandemi Covid-19, dengan menciptakan sistem kesehatan global yang lebih luas apakah melalui penyiapan pendanaan yang kuat dan tersedianya vaksin, obat-obatan, dan alat-alat kesehatan. KTT ini juga menjadi topik penting bagaimana masyarakat dunia mendiskusikan strategi-strategi untuk mencegah penyebaran covid di masa mendatang.

Isu-isu lingkungan juga menjadi topik menarik karena lingkungan di seluruh dunia tak terkecuali Indonesia sudah tercemar dan rusak. Akibatnya terjadi pemanasan global (global warming), banjir, tanah longsor, rusaknya ekosistem di darat dan di laut sehingga berdampak pada kesehatan masyarakat, ekonomi, transisi energi, dan sebagainya. Pencemaran lingkungan ini perlu dicari solusi dan kebijakannya melalui KTT G20 ini.

Bagaimana dukungan masyarakat Bangka Belitung terhadap KTT G20 2022 di Bali? Tak dipungkiri, masyarakat, pemerintah, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh adat di Bangka Belitung sangat mendukung sekali kegiatan ini.

Hal ini dibuktikan dengan dijadikannya Pulau Belitung menjadi tuan rumah G20 tanggal 7-9 September 2022. Masyarakat dan pemerintah Bangka Belitung telah mengimplementasikan Development and Sustainable, berupa tersedianya udara segar. Demikian juga Environment Development yang dicanangkan UNESCO telah direpresentasi melalui Geopark Belitung yang ramah lingkungan.

KTT G20 2022 yang dilaksanakan di Belitung dan Bali diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan negara-negara di dunia dalam mereformasi kebijakan dan melakukan inovasi keuangan kepada Indonesia. Melalui KTT G20 2022 di Belitung (7-9 September 2022) dan Bali (15-16 November 2022) diharapkan dirumuskannya kebijakan untuk menaikan harga pembelian hasil pertanian (sawit, lada, dan lainnya), perkebunan (karet dan lainnya), dan pertambangan (timah) di Bangka Belitung.

Demikian juga mengenai kerukunan umat beragama, Bangka dan Belitung merupakan provinsi yang sangat menghargai perbedaan suku, agama, ras dan antar golongan, yang juga diharapkan menjadi panutan masyarakat di wilayah lainnya dan masyarakat dunia, yang bisa disosialisasikan melalui G20 2022.

 

Editor : Rakha

No More Posts Available.

No more pages to load.