Cintanya Ditolak Pujaan Hati, Pemuda Asal Tukak Sadai Ini Ancam Bunuh Diri dari Atas Tower

oleh -464 Dilihat
Tangkapan layar video Rendi, pemuda Tukak Sadai Bangka Selatan yang mengancam bunuh diri terjun dari atas tower telekomunikasi lantaran cintanya ditolak oleh pujaan hati, Senin (28/11). (repro/loss)

KILASBABEL.COM – Kekecewaan akibat patah hati terkadang membuat seseorang mengalami tekanan berat dan bahkan cenderung mempengaruhi alam bawah sadar. Hal tersebut terjadi pada seorang pemuda Desa Pasir Putih Kecamatan Tukak Sadai Kabupaten Bangka Selatan.

Diduga depresi karena cintanya ditolak oleh pujaan hati, pemuda `ambyar` satu ini mengancam bunuh diri dengan terjun dari sebuah tower, Senin (28/11) sekira pukul 15.30 WIB.

Gara-gara aksi nekat pemuda ini, warga Dusun Air Banten I, lokasi ancaman bunuh diri tersebut heboh bukan kepalang. Bagaimana tidak, pemuda tersebut menaiki puncak tower salah satu provider telekomunikasi yang tingginya puluhan meter.

Warga berbondong-bondong datang di sekitaran lokasi meneriaki dan membujuk pemuda itu agar turun, namun tak dihiraukannya.

Kades Pasir Putih Iin Sandra saat kejadian mengatakan, bahwa pemuda tersebut diduga mengalami tekanan psikologis sehingga membuat ia depresi.

” Iya kejadian tadi sore, pemuda itu diketahui bernama Rendi naik tower telekomunikasi,” ujar Iin.

Masih menurut Iin, Rendi sebenarnya remaja yang secara psikologis dalam kondisi sehat dan tidak ada gangguan kejiwaan. Namun, kekecewaan dan rasa patah hati akibat ditolak oleh perempuan yang dicintainya, menyebabkan ia berbuat nekat dan mengancam nyawanya sendiri.

Cukup lama masyarakat dan bahkan pihak kepolisian membujuk Rendi untuk turun, tapi ia terus menolak. Drama percintaan itu usai, setelah perempuan pujaan hati sang pemuda didatangkan dan merayu Rendi, akhirnya pemuda tersebut berkenan turun. Sontak, sesampainya di bawah tower, Rendi mendapat teriakan dari warga sekitar sehingga suasana terlihat ramai.

Sempat membuat Video di Atas Tower.

Lucunya lagi, saat berada di atas tower, Rendi sempat merekam video dimana ia bercerita tentang kekecewaan hatinya dengan menggunakan bahasa Indonesia yang bercampur dengan bahasa Bangka Selatan.

“Mungkin kalau dia (sang pujaan hati) yang membujuk, aku akan turun. Tapi kalau kedua orang tuaku yang bujuk, aku tidak akan turun,” ungkap Rendi. (loss)

 

Editor : Rakha

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.