KILASBABEL.COM – Kisah Babinsa Sungai Dama dari Kodim 0901/Samarinda Kopka Azmiadi viral di media sosial. Aksinya menggadaikan motor untuk menyewa alat berat demi mengevakuasi truk tronton yang mengakibatkan kemacetan arus lalu lintas hingga nyaris 16 jam di wilayah Gunung Manggah, Samarinda, Kalimantan Timur, menuai banyak pujian.
Aksi spontan Kopka Azmiadi turut menyita perhatian Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman. Kopka Azmiadi dipanggil menghadap Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman di Mabes AD, Jakarta, Selasa (24/1).
Pertemuan antara pimpinan TNI dan prajurit Babinsa Koramil 02/Sungai Pinang itu pun berbuah manis. Aksi Kopka Azmiadi menggadaikan motor untuk menyewa eskavator demi memecah kemacetan di wilayah Gunung Manggah, Samarinda, tersebut diganjar kenaikan pangkat luar biasa.
Atas tindakannya tersebut, Azmiadi diberi kenaikan pangkat luar biasa menjadi Sersan Dua atas tindakannya tersebut. Penyerahan kenaikan pangkat itu diserahkan langsung Kasad Jenderal Dudung di Markas Besar Angkatan Darat.
Jenderal Dudung mengungkap alasan memberikan kenaikan pangkat luar biasa kepada Kopka Azmiadi. Menurut Dudung, tindakan Azmiadi sejalan dengan poin kelima dari Tujuh Perintah Harian Kasad. Poin itu berbunyi TNI harus hadir di tengah kesulitan masyarakat apa pun bentuknya dan senantiasa menjadi solusi.
Selain itu, aksi Azmiadi juga memenuhi poin keenam dari Tujuh Perintah Harian Kasad. Poin itu berbunyi melakukan tindakan yang berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat agar mampu menumbuhkan kecintaan dan kasih sayang rakyat terhadap TNI AD.
“Saya yakin, seluruh jajaran di TNI Angkatan Darat, para Babinsa melakukan hal yang sama, namun dalam bentuk yang berbeda. Motto TNI Angkatan Darat di ‘Hati Rakyat’ harus betul-betul diimplementasikan. Sering saya katakan bahwa TNI Angkatan Darat harus dicintai rakyatnya, tetapi lebih hebat lagi dia harus mencintai rakyatnya,” kata Dudung dalam keterangan yang diterima di Jakarta.
Dudung mengapresiasi tindakan Azmiadi sembari menegaskan agar seluruh Babinsa di Indonesia melakukan hal yang sama dalam bentuk berbeda.
Mantan Pangkostrad ini berpesan kepada seluruh prajurit TNI Angkatan Darat jangan pernah ragu-ragu dan terlalu banyak berpikir saat bertugas. Lakukan yang terbaik untuk bangsa dan negara.
Kronologi Kopka Azmiadi Gadai Motor
Dalam pertemuan tersebut, Azmiadi yang didampingi Dandim 0901/Samarinda Kolonel Arm. Novi Herdian sempat menceritakan lebih rinci kronologi kejadian mogoknya truk tronton yang mendorongnya berinisiatif menggadaikan sepeda motor demi melancarkan kembali arus lalu lintas di wilayah Gunung Manggah, Samarinda.
Aksi Kopka Azmiadi itu berawal ketika truk trailer memuat mesin berat bernomor polisi N 8354 RE tidak kuat menanjak di Jalan Otto Iskandardinata, Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (18/1) dini hari sekitar pukul 02.30 Wita. Trailer itu kondisi memalang badan jalan. Ratusan pengguna kendaraan harus memutar jalan lainnya dan berakibat kemacetan parah.
Hingga tengah hari setelah sempat menemui jalan buntu, akhirnya disepakati menggunakan ekskavator mendorong trailer dan menarik trailer itu menggunakan dua Dump Truck. Diperlukan Rp 22 juta untuk menyewa alat berat karena pihak perusahaan enggan bertanggung jawab. Sempat muncul pertanyaan sumber dana menyewa alat berat saat itu.
Kopka Azmiadi bergerak cepat dan memutuskan menggadaikan sepeda motornya untuk menyewa alat berat. Setelah 15 jam kemudian, trailer memalang badan jalan itu dievakuasi dan lalu lintas kendaraan kembali normal.
Kisah Kopka Azmiadi itu viral. Motornya pun sudah ditebus kembali. Dandim 0901 Samarinda Kolonel Arm Novi Herdian mengganjarnya dengan penghargaan Kamis (19/1) lalu.
Dua hari kemudian, Sabtu (21/1), Azmiadi dihadiahi satu motor dan uang Rp10 Juta dari Wali Kota Samarinda Andi Harun, tepat di hari jadi Kota Samarinda ke-366 tahun dan Pemerintah Kota Samarinda yang ke-63 tahun.
Azmiadi tak menyangka aksi spontannya viral dalam pemberitaan maupun media sosial. Namun demikian dia juga mengapresiasi dukungan banyak pihak pada hari kejadian. Baik itu relawan, Polri dan pemerintah kota Samarinda.
“Kejadian kemarin cuma satu Nawaitu saya Lillahi Ta’ala, untuk kepentingan orang banyak. Itu saja. Yang penting kebaikan untuk masyarakat, saya terjang saja (berinisiatif gadai motor sewa alat berat),” jelas Azmiadi.
Kisah Azmiadi menggadaikan motor demi mengurai kemacetan tak hanya diganjar penghargaan. Bak mimpi, pertemuan dengan Kasad Jenderal Dudung juga tidak disangka Azmiadi setelah 30 tahun menjadi prajurit TNI dan menjadi pengalaman berharganya.
“Lewat (jalan di depan Mabes AD) pernah. Masuk ke dalam belum pernah. Ini akan jadi yang pertama kalinya menginjakkan kaki di Mabes AD, di waktu saya sudah mendekati pensiun. Apalagi menghadap jenderal bintang empat,” kata dia.
Sumber : berbagai sumber
Editor : Rakha