KILASBABEL.COM – Dikukuhkannya Ibrahim sebagai Profesor dalam bidang Ilmu Politik di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Bangka Belitung mendapat respon positif Kasat Reskrim Polresta Pangkalpinang, AKP Adi Putra.
Sebagai seorang sahabat, kata Adi Putra, tentu dirinya pun merasa bangga atas capaian yang diraih Rektor Universitas Bangka Belitung tersebut.
“Tentu saya sangat bangga, karena beliau (Ibrahim-red) merupakan sahabat saya. Apalagi beliau merupakan Profesor pertama yang dilahirkan UBB, termasuk beliau juga sebagai rektor perguruan tinggi negeri termuda di Indonesia. Sungguh, ini capaian luar biasa,” ujar Adi Putra, Kamis (26/1).
Menurut Adi Putra, Ibrahim merupakan sosok seorang low profile. Bahkan dimatanya, Ibrahim juga merupakan sosok seorang yang memiliki intelejensi yang tinggi.
Tak heran, kata Adi Putra, Profesor Dr Ibrahim menjadi salah satu aset sumber daya manusia (SDM) Provinsi Bangka Belitung untuk masa depan yang patut menjadi contoh.
“Karena untuk mendapatkan gelar Profesor apalagi di usia muda itu tidak lah gampang. Kita saja yang S2, perjuangannya sudah sangat tinggi untuk mendapatkannya, apalagi sekarang kita ingin mendapatkan gelar doktor dan beliau sudah diatas itu,” tutur Adi Putra.
“Didalam suatu akademisi, beliau sudah selesai dengan umur yang relatif muda. Tapi beliau tidak sombong. Sosok profil seperti ini, yang saya lihat sangat langka dan patut dicontoh oleh generasi milenial kita bahwa untuk meraih gelar profesor itu tidak perlu tua-tua, karena kebanyakan profesor-profesor ini kan sudah tua. Jadi ini patut menjadi contoh,” sambungnya.
Diakui Adi Putra, sekilas secara fisik memang sosok profesor tidak terlihat pada Ibrahim. Akan tetapi dari intelejensi, wawasan, skill dan segala sesuatu keilmuan yang dimiliki Ibrahim, gelar Profesor sangat pantas disandangnya.
“Saya sering bertukar pikiran dengan beliau tentang praktisi hukum, wawasan politik dan tentang kehidupan wacana terkait Provinsi Bangka Belitung. Setiap obrolan saya, beliau memiliki visi dan misi, dan cara pandangnya berdasarkan landasan hukum dan berbicara sesuai dengan legilitas,” ungkap Adi Putra.
Sementara, ditambahkan Adi Putra, ada beberapa orang yang jika bicara tidak berdasarkan landasan hukum dan hanya berdasarkan pendapat pribadi. Bahkan ketika beropini, kebanyakan menjiplak bahasa orang lain. Tapi Ibrahim, lanjutnya, tidak demikian.
“Kalau Pak Ibrahim ini, beliau sistematis ketika berbicara, terstruktur dan gampang kita untuk menangkap apa yang beliau ucapkan. Sekali lagi saya ucapkan selamat kepada Pak Profesor Dr Ibrahim. Semoga selalu diberikan kesehatan, keberkahan dan rahmat dari Allah SWT, sehingga ilmu yang beliau dapat sebagai profesor dapat bermanfaat bagi Provinsi Bangka Belitung,” harap perwira balok tiga itu.
Sebelumnya, pengukuhan Ibrahim menjadi guru besar berlangsung di halaman Rektorat Kampus UBB pada Rabu (25/1/2023). Pengukuhan tersebut dihadiri ratusan pejabat teras di Bangka Belitung, para pimpinan dan insan akademisi di Babel, tokoh masyarakat, mahasiswa hingga stakeholder lainnya.(SP)
Editor : Putra Nalendra