KILASBABEL.COM – Kementerian Kelautan dan Perikanan melaksanakan kerjasama bilateral dengan USAID dalam Program Konservasi Laut Efektif (Kolektif).
Seluas 391,820 hektar wilayah perairan Pulau Belitung menjadi target kawasan program USAID Kolektif yang bertujuan untuk memperkuat perlindungan keanekaragaman hayati laut dengan meningkatkan efektivitas pengelolaan Kawasan Konservasi (KK).
Direktur Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut KKP, Firdaus Agung menyebutkan bahwa laut sehat merupakan kunci kesejahteraan dan pembangunan ekonomi dimulai dari laut yang sehat diantaranya dengan melakukan pengelolaan kawasan konservasi.
“KKP sendiri mempunyai target peningkatan pengelolaan 20 juta hektar KK yang ada pada tahun 2024 dan 32,5 juta hektar pada tahun 2030,” kata Firdaus saat pelaksanaan FGD Konservasi laut efektif yang digelar di Hotel Golden Tulip Tanjung Pandan, Selasa (14/2).
Dalam kesempatan yang sama Chief of Party USAID Kolektif, Wawan Ridwan menyebutkan bahwa pihaknya akan bekerja untuk mendukung pengelolaan kawasan konservasi pada 13 KK yang berada pada wilayah pengelolaan perikanan (WPP) 711 dan 715 dengan total areal mencapai hampir 5 juta hektar.
“Adapun progam USAID Kolektif akan dilaksanakan selama lima tahun hingga tahun 2027 termasuk didalamnya KK di Perairan Belitung dengan cara memperkuat SDM dan susunan kelembagaan untuk pengelolaan kawasan konservasi, membentuk pembiayaan berkelanjutan, meningkatkan manfaat bagi masyarakat pesisir melalui pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan, memperkuat kepatuhan terhadap aturan dan regulasi pada kawasan konservasi serta meningkatkan perlindungan spesies laut yang terancam punah dan dilindungi serta habitat prioritas,” kata Wawan.
Sementara itu, Bupati Belitung Sahani Saleh menyambut baik kegiatan USAID Kolektif di Kabupaten Belitung.
“Masyarakat Belitung akan siap mendukung kegiatan ini, saya yakin nelayan pun akan senang, kiranya pula kearifan lokal masyarakat pesisir dapat diakomodir dalam program ini,” ujar Bupati Belitung saat membuka kegiatan FGD USAID Kolektif.
Adapun FGD USAID Kolektif dilakukan dengan mengumpulkan berbagai stakeholder untuk menggali data awal, mengidentifikasi tantangan hambatan serta informasi untuk pelaksanaan efektivitas pengelolaan kawasan konservasi berkelanjutan.
Selanjutnya Tim USAID Kolektif akan melakukan site visit ke Desa Suak Gual yang menjadi model Kampung Nelayan Maju dan mengunjungi sentra budidaya ikan kerapu di Membalong.(bond)
Editor : Leona