KILASBABEL.COM – Pesta adat perang ketupat dan sedekah ruah Tempilang tahun 2023 yang dilaksanakan di Pantai Pasir Kuni
Pesta adat perang ketupat dan sedekah ruah Tempilang yang mengangkat tema “Melestarikan adat dan budaya serta menjalin tali silaturahmi lintas generasi, “Ruah Milik Kita Bersama” ini.
Dihadiri Penjabat (PJ) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Ridwan Djamaluddin, Ketua DPRD Provinsi Herman Suhadi dan Anggota Komisi 4 DPRD Provinsi Bangka Belitung Aksan Visyawan, Bupati Bangka Barat H. Sukirman dan Wakil Bupati Bangka Barat Bong Ming Ming beserta Anggota DPRD Bangka Barat dan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) pusat, Forkopimda Kabupaten Bangka Barat dan Forkopimcam Tempilang, Kades Air Lintang Tempilang Ardian beserta tokoh masyarakat Tempilang.
Ketua Panitia sekaligus Kades Air Lintang Tempilang Ardian saat menyampaikan laporannya menuturkan, pelaksanaan ruah tahun ini sebagai bukti eksistensi Desa Tempilang dalam mempertahankan adat dan budaya daerah. Serta sebagai perekat rasa kesatuan dan kesatuan dari keberagaman yang ada.
“Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat dan para tamu undangan. Terima kasih kepada Bapak PJ Gubernur Babel, Bapak Bupati dan Wakil Bupati, Pak Kapolres Bangka Barat. Forkopimda dan Forkopimcam. Kami dari panitia melaporkan kesiapan kita dalam pelaksanaan ruah tahun ini dan ini akan kita laksanakan secara berkesinambungan kedepannya. Adat perang ketupat ini menjadi jati diri kita yang menjunjung tinggi nilai toleransi dan silaturahmi,” ujar Ardian sebagaimana dikutip dari rri.co.id.
Sementara itu, Wakil Bupati Bangka Barat Bong Ming Ming mengatakan, terkait sudah dikenalnya adat perang ketupat dan ruah Tempilang ini. Pihaknya sangat mendukung untuk keberadaan penyelenggaraan kegiatan ini dan wajib dipertahankan. Sehingga selain dapat dikenal di daerah kabupaten, juga dikenal dikancah provinsi dan nasional.
“Ini adalah kebanggan kita bersama untuk dapat meningkatkan wisatawan dan kepariwisataan kita. Insya Allah mulai tahun depan kita akan anggarkan 150 juta rupiah untuk kalender event Kabupaten dan Desa Tempilang ini. Ini budaya unggulan yang harus kita pertahankan,” kata Wabup.
Dalam kegiatan ini juga Wakil Bupati Bangka Barat Bong Ming Ming, memberikan sertifikat dan penghargaan kepada tokoh adat Tempilang, “Datuk Keman” karena menjadi salah satu sosok peduli adat dan budaya di Desa Tempilang.
Sementara itu, Penjabat (PJ) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Ridwan Djamaluddin menuturkan, adat perang ketupat dan ruah Tempilang ini adalah kekayaan adat dan budaya di Kepulauan Bangka Belitung. Yang mana menjadi tugas bersama dalam mengenalkan dan memasyarakatkannya hingga nasional bahkan Internasional. Perang ketupat memiliki filosopi khusus terutama dalam hal kesatuan dan persatuan.
“Ini sangat luar biasa. Saya sangat bangga dengan adat ini, dari saya kecil ini sudah ada dan terkenal. PR kita, kita harus mengembangkan fasilitas-fasilitasnya. Ini perang bukan perang seperti yang kita ketahui sebagai permusuhan. Tapi di Tempilang ini perangnya untuk silaturahmi dan kebersamaan. Kita harus perkenalkan ke internasional dan memasyarakatnya ke masyarakat Indonesia,” kata Ridwan Djamaluddin.
Dalam pelaksanaan ruah dan perang ketupat tahun 2023 ini. Adat dan tradisi ruah Tempilang mendapatkan pengakuan dan sertifikat secara langsung dari Kementerian pusat yakni Hak Kekayaan Intelektual (HKI).
Kegiatan adat perang ketupat dan ruah Tempilang ini ditutup dengan ritual larung kapal sesaji dan ritual perang menggunakan ketupat yang diikuti para panitia, kelompok pencak silat setempat, pejabat daerah mulai dari Bupati dan Wakil Bupati Bangka Barat, Kapolres Bangka Barat, Ketua DPRD Babel, Forkopimda Kabupaten Bangka Barat, tamu undangan beserta masyarakat yang hadir dalam kegiatan tersebut.
Editor : Putra Nalendra