KILASBABEL.COM – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung mendesak permasalahan pemadaman listrik bergilir untuk segera ditindaklanjuti.
Tidak hanya itu, para wakil rakyat ini meminta manajemen PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) juga perlu dibenahi.
Ketua Komisi III DPRD Kota Pangkalpinang, Depati M Amir Gandhi mengungkapkan, saat ini sebagian besar masyarakat sudah mulai kesal dengan adanya pemadaman listrik bergilir.
Lantaran banyak laporan masuk ke DPRD pemadaman listrik itu tidak sesuai jadwal yang telah ditentukan.
Bahkan pemadaman sendiri bisa berlangsung hingga enam jam lebih lamanya.
“Kami menerima laporan jika pemadaman bergilir yang dilakukan PLN beberapa hari terakhir sangat jauh dari jadwal yang diumumkan,” kata Gandhi, Jumat (24/3).
Ia mengaku, tidak semua masyarakat paham akan kelistrikan.
Akan tetapi, jika berpikir menggunakan logika secara sederhana kejadian pemadaman listrik bergilir tentunya perlu dievaluasi.
Di mana kejadian seperti ini sudah kerap terjadi setiap bulan Ramadan.
Tentunya dengan kejadian itu tak ayal membuat sebagian masyarakat curiga dan ragu akan kinerja PLN. Oleh karena itu, sudah semestinya dilakukan pembenahan manajemen di badan perusahaan milik negara tersebut.
Jangan sampai Ramadan tahun 2024 mendatang juga terjadi kejadian serupa.
“Kelalaian demi kelalaian menjelang Ramadan terus berulang dan berulang membuat kita curiga dan ragu. Manajemen PLN harus dibenahi. Kita tidak mau menunggu Ramadan 2024 melihat pembenahan manajemen PLN bangka ini,” tegas Gandhi.
Lebih jauh sambung politisi PPP ini, pihaknya juga turut mempertanyakan bagaimana konstruksi tower sutet milik PLN yang bisa roboh karena cuaca ekstrem.
Padahal notabene tower sutet itu relatif baru dipancang.
Oleh sebab itu, ia turut mempertanyakan bagaimana proses konstruksi hingga manajemen risiko yang seolah tidak siap dengan angin kencang.
Selain itu, para wakil rakyat ini juga turut mempertanyakan di mana suplai pasokan listrik yang biasanya digunakan di Pulau Bangka. Seperti yang diketahui koneksi pasokan listrik dari pulau Sumatera ke Pulau Bangka baru setahun ini dinikmati.
Sebelumnya sumber listrik di Pulau Bangka sendiri mengandalkan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang ada di Air Anyir.
“Ini juga kritikan ini untuk jajaran manajemen di PLN Bangka. Di mana kinerja berpuluh-puluh genset yang diberitakan didatangkan itu,” ungkapnya.
Kendati demikian kata Gandhi, saat ini banyak masyarakat hingga para pelaku usaha yang mengalami kerugian materiil.
Untuk itu pihaknya masih menunggu janji dari pihak PLN, yang mana kelistrikan dapat kembali normal pada hari Minggu ini.
Pihaknya juga turut mendoakan dan memberikan semangat para teknisi agar proses perbaikan tower sutet itu segera rampung.
“Kalau belum juga kami akan gugat perdata dan class action ke pengadilan. Kalau perlu ke badan penyelesaian sengketa konsumen,” pungkas Gandhi.
Editor : Leona