Biar Muslim Tidak Lupa, Ini Niat dan Tata Cara Shalat Idul Fitri

oleh -319 Dilihat
Foto : ilustrasi. (ist)

KILASBABEL.COM – Setelah satu bulan penuh menjalani puasa Ramadhan, umat Muslim di seluruh dunia akan merayakannya dengan melaksanakan sholat Idul Fitri. Hukum sholat Id ini sunnah muakkadah atau sangat dianjurkan.

Secara umum, syarat dan rukun shalat Id ini sama seperti pelaksanaan sholat wajib lima waktu. Sholat Idul Fitri dimulai sejak matahari terbit, sampai masuk waktu sholat zhuhur.

Niat Sholat Idul Fitri

Sama seperti pelaksanaan sholat wajib maupun sunnah, sebelum sholat Idul Fitri juga diwajibkan membaca niat.

Niat yang dibaca oleh seorang imam adalah:

أُصَلِّي سُنَّةً لعِيْدِ اْلفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا لِلّٰهِ تَعَــالَى

Ushalli sunnatan li ‘idil fithri rak ‘ataini imaman lillahi ta’alaa

Artinya: Aku berniat shalat sunnah Idul Fitri dua rakaat menjadi imam karena Allah ta’ala.

 

Sementara bacaan niat shalat Idul Fitri untuk makmum adalah:

أُصَلِّي سُنَّةً لعِيْدِ اْلفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا لِلّٰهِ تَعَــالَى

 

Ushalli sunnatan li ‘idil fithri rak ‘ataini makmuuman lillahi ta’ala.

Artinya: Aku niat shalat sunat Idul Fitri dua rakaat menjadi makmum karena Allah Ta’ala.

Tata cara sholat Idul Fitri

Menurut Muhammad Abduh Tuasikal dalam buku Fikih Lebaran, disebutkan perihal tata cara sholat Idul Fitri, sebagai berikut.

 

1. Sholat Idul Fitri terdiri dari dua rakaat.

2. Sholat Idul Fitri dimulai dengan niat dan takbiratul ihram (ucapan “Allahu Akbar” di awal).

3. Cara melakukan sholat Idul Fitri sama dengan melakukan sholat lainnya.

4. Setelah takbiratul ihram membaca doa iftitah (istiftah) sebagaimana sholat lainnya.

5. Setelah membaca doa iftitah, melakukan takbir tambahan (zawaid) sebanyak tujuh kali pada rakaat pertama (selain takbir untuk takbiratul ihram dan takbir turun rukuk).

Sedangkan pada rakaat kedua, melakukan takbir tambahan sebanyak lima kali (selain takbir bangkit dari sujud dan takbir turun rukuk). Takbir tambahan (zawaid) ini hanya sunnah hay’at, sehingga kalau luput tidak mesti diulangi.

Jika ada makmum yang masbuk saat takbir zawaid, cukup mengikuti sisa takbir yang ada tanpa qadha’ takbir. Jika imam hanya bertakbir zawaid enam kali di rakaat pertama atau tiga kali di rakaat kedua, imam tetap boleh diikuti, makmum disunnahkan tidak menambah dari takbir yang kurang tadi.

6. Setiap kali takbir zawaid disunnahkan mengangkat tangan. Setelah itu disunnahkan di antara dua takbir tambahan meletakkan tangan kanan di depan tangan kiri di bawah dada sebagaimana bersedekap setelah takbiratul ihram.

7. Di antara takbir zawaid (tambahan), disunnahkan berhenti sejenak sekadar membaca satu ayat pertengahan. Saat itu bisa membaca takbir atau mengagungkan Allah.

Bacaan yang paling bagus di antara takbir zawaid adalah: Subhanallah Wal Hamdu Lillah Wa Laa Ilaha Illallah Wallahu Akbar. Bacaan ini disebut al-baqiyaatush shaalihaat (amalan yang kekal) sebagaimana dikatakan oleh Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma.

Setelah takbir ketujuh pada rakaat pertama dan takbir kelima pada rakaat kedua tidak ada bacaan takbir dan dzikir.

8. Setelah takbir zawaid, membaca ta’awudz, lalu membaca surah Al-Fatihah. Setelah surah Al-Fatihah dianjurkan membaca surah Qaf pada rakaat pertama dan Al-Qamar pada rakaat kedua, atau membaca Al-A’laa pada rakaat pertama dan Al-Ghasyiyah pada rakaat kedua.

 

9. Bacaan surat saat sholat Idul Fitri dikeraskan (jahar), begitu pula dengan bacaan takbir, sedangkan dzikir-dzikir lainnya dibaca lirih (sirr). (Al-Mu’tamad fii Al-Fiqh Asy-Syafii, Kifayah Al-Akhyar).

 

Sumber : Republika

Editor : Rakha

No More Posts Available.

No more pages to load.