Nilai Tukar Petani Babel Boncos, Turun Hingga 1,88 Persen, Kok Bisa?

oleh -402 Dilihat
Nugal atau proses menanam padi menggunakan sebilah kayu untuk membuat lubang di tanah. Foto: Nopri Ismi/Mongabay Indonesia

KILASBABEL.COM – Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung(Babel) mencatat nilai tukar petani (NTP) pada April 2023 di angka indeks 121,10 atau turun 1,88 persen dibandingkan bulan sebelumnya 123,43.

“Turunnya NTP ini karena Indeks Harga yang Diterima oleh Petani (It) sebesar 1,85 persen sementara Indeks Harga yang Dibayar oleh Petani (Ib) naik sebesar 0,03 persen,” kata Kepala BPS Provinsi Kepulauan Babel Toto Haryanto Silitonga, sebagaimana dilansir dari Antara, Selasa (2/5).

Ia mengatakan penurunan NTP pada April 2023 dipengaruhi oleh turunnya NTP di 2 subsektor pertanian yakni subsektor tanaman holtikultura dan subsektor tanaman perkebunan rakyat.

“Masing-masing mencatatkan penurunan sebesar 0.25 persen dan 2,55 persen,” katanya.

Ia menjelaskan untuk subsektor tanaman pangan, subsektor peternakan, dan subsektor perikanan mengalami kenaikan masing-masing sebesar 2,32 persen, 0,69 persen, dan 1,80 persen.

Sementara itu Indeks Harga yang Diterima Petani (It) merupakan indikator yang menunjukan fluktuasi harga beragam komoditas pertanian yang dihasilkan petani.

“Pada April 2023, secara umum It turun sebesar 1,85 persen dibanding It Maret 2023, yaitu dari 144,47 menjadi 141,79,” katanya.

Menurut dia penurunan It pada April 2023 disebabkan oleh turunnya It pada Subsektor Tanaman Hortikultura sebesar 0,26 persen dan Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 2,50 persen,” katanya.

Ia menambahkan melalui Ib dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar dari masyarakat perdesaan, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian.

“Pada April 2023, secara umum Ib naik sebesar 0,03 persen bila dibanding Ib Maret 2023, yaitu dari 117,05 menjadi 117,09. Hal ini disebabkan oleh naiknya nilai Ib pada Subsektor Tanaman,” katanya.

 

Editor : Leona

No More Posts Available.

No more pages to load.