Mantap!!! April 2023, Inflasi Tahunan Pangkalpinang Terendah se-Indonesia

oleh -355 Dilihat

PANGKALPINANG, KILASBABEL.COM – Berdasarkan rilis BPS, Kota Pangkalpinang berhasil mencatat inflasi terendah secara nasional pada April 2023 yaitu sebesar 2,78% (yoy).

Sementara itu inflasi gabungan dua kota di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengalami inflasi bulanan sebesar 0,44% (mtm) atau secara tahunan sebesar 3,31% (yoy).

Angka inflasi tahunan tersebut lebih rendah dibandingkan angka inflasi nasional yaitu sebesar 4,33%(yoy). Sedangkan tingkat inflasi tahun kalender tercatat sebesar 1,12% (ytd).

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bangka Belitung
Faturachman mengatakan, andil inflasi bulanan (mtm) terbesar gabungan dua kota di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung utamanya disebabkan oleh peningkatan indeks harga komoditas angkutan udara, cumi-cumi, dan beras. Sedangkan andil inflasi tahunan (yoy) terutama bersumber dari peningkatan indeks harga komoditas bensin, beras, dan angkutan udara.

“Adapun komoditas yang memberikan andil deflasi bulanan adalah cabai rawit, ikan kerisi, dan ikan bulat,” ujar Faturachman dalam siaran persnya, Rabu (3/5/2023).

Lebih lanjut Faturachman menjelaskan, Kota Pangkalpinang tercatat mengalami inflasi bulanan sebesar 0,58% (mtm) dengan IHK 114,15. Andil inflasi secara bulanan (mtm) terutama bersumber dari komoditas angkutan udara, beras, dan cumi-cumi. Sedangkan andil inflasi tahunan (yoy) terutama bersumber dari komoditas bensin, beras, dan rokok kretek filter.

Sementara itu, kata dia, Tanjungpandan mengalami inflasi bulanan 0,19% (mtm) atau secara tahunan sebesar 4,22% (yoy) dengan IHK 118,25. Andil inflasi bulanan terutama bersumber dari komoditas angkutan udara, cumi-cumi, dan ikan kembung.

“Sedangkan andil inflasi tahunan bersumber dari komoditas angkutan udara, bensin, dan cumi-cumi,” beber Faturachman.

Seperti diketahui bersama, ditambahkan Faturachman, menjelang HBKN Idul Fitri 1444 Hijriyah yang lalu, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terus mendorong berbagai upaya untuk menjaga inflasi tetap rendah dan stabil.

Pemerintah Daerah, TPID, dan Bulog, katanya, telah menyelenggarakan 165 kali SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) beras, sidak pasar, 17 kali operasi pasar/pasar murah, serta perluasan Kerjasama Antar Daerah (KAD) baik intra maupun antar provinsi.

Bahkan Bulog, Pemerintah Daerah, dan distributor, tambahnya, juga telah bersinergi untuk menjaga pasokan minyak goreng dengan mendatangkan Minyakita dari Jawa Tengah.

“Bank Indonesia juga turut memberikan dukungan subsidi ongkos angkut komoditas pangan (minyak goreng, daging sapi) ke Bangka Belitung, sehingga harga komoditas tersebut dapat lebih terjangkau masyarakat,” terang Faturachman.

Faturachman memastikan bahwa Bank Indonesia bersama TPID se-Bangka Belitung akan terus memperkuat program unggulan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), sehingga target inflasi tahun 2023 berada di rentang 3+1%, antara lain melalui kegiatan operasi pasar/pasar murah, perluasan KAD, penguatan program kelurahan tanggap inflasi, akselerasi gerakan tanam serta panen cabai di pekarangan dan lahan produktif, serta menjalin komunikasi yang efektif dengan segenap Pemerintah Daerah dan mitra strategis melalui pelaksanaan High Level Meeting (HLM) TPID untuk memonitor dan mengevaluasi strategi dan menghasilkan rekomendasi pengendalian inflasi yang tepat di Babel.

“Untuk meningkatkan produktivitas pertanian hortikultura, Bank Indonesia turut berkomitmen untuk terus mendorong kompetensi SDM melalui pelaksanaan capacity building Program Kemitraan Closed Loop dan Kelembagaan Kelompok Tani ke EPTILU dan Kelompok Tani Benard di Jawa Barat. Dalam rangka meningkatkan sinergi dan kolaborasi dengan stakeholders serta dapat menjadi program unggulan Pemda. Kegiatan ini mengikutsertakan dinas terkait, kelompok tani, serta siswa SMK dan mahasiswa untuk mencetak petani milenial di wilayah Bangka Belitung,” tukas Faturachman.(dom007)

No More Posts Available.

No more pages to load.