KILASBABEL.COM – Pengajian Ustaz Hanan Attaki di beberapa tempat di Provinsi Jawa Timur, termasuk Madura kerap kali dibubarkan dan diadang oleh pengurus GP Ansor. Alasannya, ustaz alumnus Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir ini dianggap menjadi bagian Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Alhasil, sudah beberapa kali, agenda pengajiannya di beberapa tempat dibatalkan dan didatangi hingga urung terlaksana.
Berdasarkan data, agenda dakwah Ustaz Hanan mulai sering mendapat penolakan sejak 2019. Kala itu, ia dijadwalkan mengisi tausiyah di Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah (Jateng), namun akhirnya pengajiannya dibubarkan. Masifnya penolakan dan pembubaran pengajian Ustaz Hanan terjadi sepanjang 2022. Pengajiannya di Jember, Situbondo, Gresik, hingga Sidoarjo semuanya urung terlaksana.
Bahkan pada awal 2023, pengajiannya di Pamekasan, Madura juga sempat ditolak, meski akhirnya dijaga warga sekitar. Hal itu sempat menimbulkan konflik horizontal karena sesama warga yang pro dan kontrak pengajian Ustaz Hanan hampir bentrok.
Ustaz Hanan memiliki nama asli Tengku Hanan Attaki. Laki-laki kelahiran Aceh, 31 Desember 1981, ini merupakan pribadi yang dekat dengan Alquran. Anak kelima dari enam bersaudara ini dikenal cerdas saat masih duduk di sekolah dasar, sehingga ia mendapat beasiswa untuk pendidikannya.
Usai menyelesaikan pendidikan di Pondok Pesantren (Ponpes) Ruhul Islam Banda Aceh, ia melanjutkan pendidikan ke Universitas Al Azhar, Mesir. Pendidikannya di Kairo ini dibiayai oleh beasiswa, karena prestasinya dalam hal tilawatil Alquran. Karena dakwanya dapat dengan mudah diterima kalangan muda, banyak fitnah yang menghampirinya.
Padahal, jika melihat isi dakwah maupun video Youtube, jelas sekali pendiri gerakan Pemuda Hijrah bukan pengikut HTI. Bahkan, Ustadz Hanan pernah diberik kesempatan oleh Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil dan Atalia Praratya untuk mendoakan almarhum Emmeril Kahn Mumtadz alias Eril. Dia pun sempat membuat klarifikasi untuk Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Gresik. Ustadz Hanan mengaku, mendapat kiriman berita dari panitia yang mengundangnya.
“Saya ingin menyampaikan penjelasan terkait berita penolakan Konser Langit. Alasan saya kajian saya ditolak, Konser Langit itu ditolak, karena mubalight yang akan mengisi itu disinyalir adalah tokoh eks HTI, organisasi terlarang pemerintah Indonesia,” kata Hanan dikutip dari Instagram pribadinya di Jakarta, Jumat (22/7).
Kala itu, setelah mendapat penjelasan, PCNU Gresik pun membuat surat klarifikasi yang isinya berterima kasih kepada Ustaz Hanan. “Kami mengapresiasi pernyataan beliau dalam video itu untuk mewujudkan dakwah Islam Rahmatan Lilalamin untuk kebaikan bangsa kita karena Allah SWT,” demikian surat klarifikasi PCNU Gresik yang diunggah di akun Instagram-nya.
Akhirnya, kini Ustaz Hanan Attaki dibaiat oleh Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH Marzuki Mustamar di acara Halal Bihalal 1444 Hijriyah Keluarga Besar Pondok Pesantren (Ponpes) Sabilurrosyad Gasek sekaligus Haul KH Ahmad Noer, KH Mustamar, dan KH Murtadho Amin di Malang, Jatim pada Kamis (11/5) malam WIB.
Ustaz Hanan Attaki menyampaikan, baiat NU di bawah bimbingan Pengasuh Ponpes Sabilurrosyad Gasek, KH Marzuki Mustamar. Pembaitan itu juga disaksikan oleh santri dan jamaah yang hadir.
Sumber : Republika
Editor : Rakha