KILASBABEL.COM – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menjawab isu pupuk subsidi langka yang masih menjadi masalah pelik bagi petani Indonesia. Hal ini masih sulit diselesaikan melihat adanya keterbatasan negara untuk pemberian pupuk subsidi.
“Pupuk yang dibutuhkan oleh orang Indonesia yang ada dalam data kita ada 24 juta ton kemampuan dengan keuangan negara hanya ada selama ini 8 juta ton jadi bukan kelangkaan memang kita memiliki keterbatasan,” kata Syahrul Yasin di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (15/5).
Solusinya saat ini pemerintah tengah memberikan pupuk subsidi by name by address langsung kepada petani yang membutuhkan.
“Sekarang dilakukan dalam 3 sistem kan, memang apakah di-supply-nya, di datanya, di operasional lapangannya? ini yang kita benahi. Semua dengan dikawal digital perjalanan keluar itu bisa dikontrol dan sekarang kita gunakan biometrik, siapa yang terima pupuk harus jelas,” katanya.
Syahrul mengungkapkan pengendalian dari pemerintah pusat saja sulit dilakukan, sehingga saat ini pupuk subsidi diberikan kepada pemerintah daerah kemudian disalurkan dan diawasi langsung di tingkat provinsi dan kabupaten.
Selain itu Menteri yang juga Politisi dari Partai Nasdem ini juga mengungkapkan ketergantungan Indonesia terhadap pupuk impor sangat tinggi. Namun kondisi pupuk global saat ini tengah kesulitan dan harganya melonjak hingga 3 kali lipat.
Sehingga pemerintah mengambil juga mengambil kebijakan hanya pangan dasar yang mendapatkan fasilitas pupuk subsidi. Utama pada lahan 2 hektare ke bawah.
“Harga pupuk itu natrium dan lain lainnya itu impor dari luar dan harganya 3 kali lipat dan itu kesulitan yang ada, pupuk tidak hanya bersoal di Indonesia bahkan diseluruh dunia bahkan Amerika,” katanya.
Sumber : cnbcindonesia.com
Editor : Leona