KILASBABEL.COM – Perekonomian Indonesia sepanjang tahun 2022 tercatat mengalami pertumbuhan 5,31 persen. Angka ini melonjak drastis dari posisi tahun 2021 yang hanya mampu tumbuh 3,7 persen.
Sayangnya, pertumbuhan ekonomi yang tinggi ini tak lantas membuat semua masyarakatnya hidup sejahtera. Tingkat kemiskinan di Indonesia tetap tinggi, apalagi pada tahun 2020 lalu terjadi pandemi Covid-19.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) angka kemiskinan Indonesia per September 2022 tercatat 9,57 persen dari total jumlah penduduk. Angka ini meningkat dari posisi Maret 2022 yang hanya 9,54 persen. Artinya sebanyak 26,36 juta orang hidup di bawah garis kemiskinan.
Dilihat berdasarkan pulau, persentase penduduk miskin terbesar berada di wilayah Pulau Maluku dan Papua yakni sebesar 20,10 persen. Sedangkan persentase penduduk miskin terendah berada di Pulau kalimantan sebesar 5,90 persen.
Sementara itu, dari sisi jumlah, sebagian besar penduduk miskin masih berada di Pulau Jawa dengan jumlah 13,94 juta orang. Sedangkan jumlah penduduk miskin paling sedikit ada di Pulau Kalimantan, hanya 990 ribu orang.
Lantas wilayah mana saja yang jumlah penduduk miskin terbanyak? Berikut ini ulasannya untuk Anda berdasarkan data BPS.
Jawa Timur
Jawa Timur menjadi daerah dengan jumlah penduduk miskin terbanyak pada September 2022. Jumlahnya mencapai 4.236.510 jiwa. Jumlah ini meningkat 55.220 jiwa dari posisi bulan Maret yang tercatat ada 4.181.290 jiwa.
Sepanjang tahun 2022, pertumbuhan ekonomi tercatat sebesar 5,34 persen. Angka ini berdasarkan Produk Domestk Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp2.730,91 triliun, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan mencapai Rp1.757,82 triliun.
Jawa Barat
Provinsi dengan jumlah penduduk miskin terbesar kedua yakni Jawa Barat. Jumlah penduduk miskin pada September 2022 sebanyak 4.053.620. Meski menjadi yang terbesar kedua, namun jumlah penduduk miskin di bulan September ini turun 17.360 jiwa dari posisi Maret 2022 sebanyak 4.070.980 jiwa.
Sepanjang tahun 2022, ekonomi Jawa Barat tumbuh sebesar 5,45 persen. Angka ini meningkat dibanding capaian tahun 2021 dengan pertumbuhan sebesar 3,74 persen.
Dari sisi produksi, pertumbuhan terbesar terjadi pada Lapangan Usaha Jasa Perusahaan sebesar 12,73 persen. Sementara dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi terjadi pada Komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 11,10 persen.
Sumber pertumbuhan ekonomi tertinggi tahun 2022 dari sisi lapangan usaha disumbang oleh industri pengolahan dengan andil sebesar 2,97 persen. Adapun dari sisi pengeluaran, sumbangan terbesar berasal dari komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga sebesar 2,81 persen.
Jawa Tengah
Provinsi Jawa Tengah menjadi wilayah dengan penduduk miskin terbanyak ketiga. Dalam catatan BPS, jumlah penduduk miskin di Jawa Tengah pada bulan September sebesar 3.858.230 jiwa.
Angka tersebut mengalami kenaikan sebanyak 26.790 jiwa dalam waktu 6 bulan. Sebab di bulan Maret 2022, jumlah penduduk miskin di Jawa Tengah sebanyak 3.813.440 jiwa.
Sementara itu, perekonomian Jawa Tengah pada tahun 2022 tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 5,31 persen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan capaian pada tahun 2021 yang tumbuh 3,33 persen.
Perekonomian Jawa Tengah pada tahun 2022 berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp1.560.899,02 miliar dan atas dasar harga konstan (ADHK) 2010 mencapai Rp1.050.322,13 miliar.
Sumatera Utara
Wilayah dengan jumlah penduduk miskin terbanyak ke-4 yakni Sumatera Utara. Jumlah penduduk miskinnya tercatat ada 1.262.090 jiwa pada bulan September 2022.
Jumlah penduduk miskin di Sumatera Utara mengalami penurunan sebanyak 6.100 jiwa dalam waktu 6 bulan. Pada Maret 2022, jumlah penduduk miskin di Sumatera Utara ada 1.268.190 jiwa.
Ekonomi Sumatera Utara tahun 2022 tumbuh sebesar 4,73 persen, lebih tinggi dibanding capaian tahun 2021 yang tumbuh sebesar 2,61 persen. Perekonomian Sumatera Utara berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku tahun 2022 mencapai Rp955,19 triliun dan PDRB per kapita mencapai Rp63,19 juta.
Nusa Tenggara Timur
Provinsi dengan jumlah penduduk miskin terbanyak ke-4 ada di Nusa Tenggara Timur (NTT). Per September 2022, angka kemiskinan di NTT tercatat 1.149.170 jiwa.
Dalam waktu 6 bulan, jumlah penduduk miskin di NTT naik 17.550 jiwa. BPS mencatat jumlah penduduk miskin di NTT pada bulan Maret 2022 sebanyak 1.131.620 jiwa. Sementara itu, Ekonomi NTT tahun 2022 tumbuh sebesar 3,05 persen.
Perekonomian Nusa Tenggara Timur (NTT) berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku tahun 2022 mencapai Rp118,72 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp72,70 triliun.
Sumber : merdeka.com
Editor : Leona