KILASBABEL.COM – Berdasarkan rilis BPS, pada April 2023 Tanjungpandan mengalami inflasi 4,22% (yoy) atau 0,19% (mtm). Secara tahunan, angka inflasi di Tanjungpandan terutama bersumber dari tiket angkutan udara 0,96% (yoy), bensin 0,85% (yoy), dan cumi-cumi 0,55% (yoy). Bank Indonesia telah memetakan selama periode Januari 2020 s.d. April 2023, komoditas makanan yang sering memberikan andi inflasi di Tanjungpandan antara lain kelompok hortikultura seperti aneka cabai dan bawang merah, serta ikan-ikanan terutama ikan selar.
Mengantisipasi potensi risiko inflasi ke depan termasuk yang bersumber dari gejala El Nino, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Belitung mengadakan rapat koordinasi (High Level Meeting) TPID pada Senin 15 Mei 2023 di Kantor Bupati Belitung.
Kegiatan dibuka oleh Wakil Bupati Kabupaten Belitung Isyak Meirobie, serta dihadiri oleh Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Faturachman, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Belitung, BPS Belitung, GM PT Pelindo Cabang Tanjungpandan, Kepala Bulog KCP Belitung, serta instransi vertikal dan OPD Kabupaten Belitung.
Dalam sambutannya, Isyak Meirobie mengapresiasi langkah-langkah konkrit Bank Indonesia Bangka Belitung dalam melaksanakan program pengendalian inflasi di Kabupaten Belitung seperti operasi pasar, gerakan menanam hortikultura, serta penguatan kerjasama antar daerah. Isyak juga menekankan perlunya sebuah kalender monitoring pengendalian inflasi dan mengarahkan jajaran Pemda Belitung untuk proaktif dalam mengendalikan inflasi melalui stabilisasi harga pokok dan pangan. Selanjutnya, Isyak menambahkan, koordinasi dan komunikasi efektif dengan pelaku usaha lokal juga menjadi kunci dalam mengendalikan harga di Kabupaten Belitung.
Sementara itu Faturachman memaparkan perkembangan inflasi terkini di Tanjungpandan, tantangan, serta rekomendasi langkah-langkah pengendalian inflasi ke depan. Sinergi antar stakeholders menjadi kunci keberhasilan pengendalian inflasi di Bangka Belitung. Sebagai contoh, dalam mengantisipasi puasa dan Idul Fitri yang lalu berbagai program pengendalian inflasi bersinergi dengan TPID a.l. melalui operasi pasar, SPHP beras oleh Bulog, penguatan Kerjasama Antar Daerah, serta subsidi ongkos angkut. Selanjutnya, Faturachman mengingatkan pentingnya mengantisipasi fenomena El Nino yang dapat berdampak pada produksi komoditas pangan baik di Babel maupun sentra-sentra pemasok pangan dari luar Babel.
Kegiatan HLM TPID juga diisi oleh penyerahan simbolis Program Sosial Bank Indonesia berupa bantuan penyediaan sumur bor dan alat produksi pertanian kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) Pegarun Berangkam Barokah, Kecamatan Sijuk Kabupaten Belitung untuk meningkatkan produktivitas pangan di Belitung. (SP)
Editor : Leona