Jaring Komunikasi dengan Stakeholder, BNPB Gelar Simulasi Penanggulangan Bencana

oleh -133 Dilihat
Foto : istimewa.

KILASBABEL.COM – Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) Republik Indonesia kembali menggelar simulasi penanggulangan bencana di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, pada hari Senin (29/5) di Fox Harris Hotel.

Kegiatan yang diikuti oleh 23 undangan yang terdiri dari TNI/POLRI, beberapa OPD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan perwakilan media lokal ini menghadirkan Bapak Bayu Pradana selaku kabid penyelenggara pusdiklat BNPB RI, nara sumber dari BNPB RI Bapak Bagus Tjahjono selaku Widyaiswara Utama BNPB RI dan dari Korem 045/Garuda Jaya ,Kol.Inf. Diantoro, S.IP,selaku  Kasi Ops Korem 045/garuda Jaya serta pembuka acara Mikron Antariksa selaku Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Dalam pembukaanya, Mikron Antariksa mengucapkan terimakasih kepada BNPB RI beserta jajaran serta  BPBD  di seluruh Provinsi Kep Babel atas dedikasi, atas kerja kerasnya, dalam membantu masyarakat di seluruh pelosok Indonesia dalam menghadapi berbagai bencana alam dan juga dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Menurut Mikron, Sebagai negara kepulauan yang terkenal dengan hasil timahnya,  mengakibatkan Bangka Belitung rentan terjadi banjir, dan secara luas,  Indonesia termasuk 35 negara yang paling rawan risiko bencana di dunia.

“Dengan Risiko kerugiannya juga sangat besar, baik dalam jumlah korban maupun kerugian material.Oleh karena itu, penanggulangan bencana harus dilakukan secara terpadu, secara sistematis, dan Rencana Induk Penanggulangan Bencana (RIPB) Tahun 2020-2044 harus dilaksanakan dengan penuh komitmen, penuh tanggung jawab. Semua tahapan harus dilaksanakan secara disiplin dan konsisten. Indonesia harus menjadi bangsa yang tangguh terhadap bencana. Edukasi serta sosialisasi kepada masyarakat harus rutin diberikan, baik itu pencegahan maupun penanganan bencana banjir. Daerah pun harus mampu menyerap berbagai edukasi dan pelatihan yag di berikan oleh pusat sehingga bisa di implementasikan dengan baik,” urai Mikron.

Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bangka Belitung ini menambahkan BPBD Babel terus berbenah diri diberbagai sektor yakni Budaya kerja BPBD harus siaga, harus antisipatif, harus responsif dan adaptif,  orientasi pada pencegahan harus diutamakan,  infrastruktur untuk mengurangi risiko bencana harus terus ditingkatkan, dilakukan bersama-sama antara pemerintah dan masyarakat. Kemudian , BNPB harus aktif mengajak seluruh aparat pemerintah, pusat maupun daerah, agar semua program pembangunan harus berorientasi pada tangguh bencana dan terkahir adalah , bangun sistem edukasi kebencanaan yang berkelanjutan, terutama di daerah-daerah rawan bencana, ini penting sekali, penting sekali. Edukasi kebencanaan, budaya sadar kebencanaan harus dimulai sejak dini, dari setiap individu-individu, dari keluarga, dari komunitas, sekolah, sampai lingkungan masyarakat.

“Gali berbagai kearifan lokal yang ada di masyarakat. Latih masyarakat untuk tanggap menghadapi bencana. Lakukan latihan simulasi setiap saat, jangan menunggu sampai datang bencana.” ucap Mikron.

Selaras dengan apa yang disampaikan Mikron Antariksa, Bagus Tjahjono selaku Widyaiswara Utama BNPB RI, menyampaikan dalam sambutanya bahwa respon suatu daerah terhadap suatu bencana tergantung dari pelatihan,sosilaisasi dan edukasi yang diberikn sebelumnya, serta berharap agar langkah-langkah yang di ambil oleh BNPB RI dalam penanggulangan bencana khususnya banjir dapat di sikapi dengan baik dan dapat berguna bagi Indonesia. (SP)

 

Editor : Putra Nalendra

No More Posts Available.

No more pages to load.