KILASBABEL.COM – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat nilai ekspor pada April 2023 bernilai 188,97 juta dolar Amerika Serikat, atau turun 56,70 persen dibandingkan April 2022 sebesar 436,40 juta dolar AS.
“Secara y-on-y (April 2023 dibanding April 2022) turun dipengaruhi oleh penurunan ekspor komoditas timah,” kata Kepala BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Toto Haryanto Silitonga dalam keterangan resminya, Senin (5/6).
Ia mengatakan pada April 2023 ekspor komoditas timah turun sebesar 52,36 persen yakni senilai 180,45 juta dolar AS. Sementara itu, ekspor komoditas nontimah turun 85,21 persen yakni senilai 8,52 juta dolar AS.
“Secara kumulatif (c-to-c), nilai ekspor Januari – April 2023 mengalami penurunan sebesar 55,15 persen dibandingkan Januari-April 2022. Penurunan nilai ekspor didorong oleh turunnya ekspor timah sebesar 58,17 persen,” katanya.
Ia menyampaikan ekspor komoditas nontimah tercatat juga mengalami
penurunan sebesar 28,92 persen. Sampai dengan bulan April 2023, peran timah dan nontimah terhadap total ekspor masing-masing sebesar 81,07 persen dan 18,93 persen.
Ia menambahkan Tiongkok masih menjadi negara tujuan utama ekspor timah Bangka Belitung di wilayah Asia.
“Sepanjang Januari-April 2023,
sebanyak 36,58 persen ekspor timah dikirim ke Negeri Tirai Bambu,” katanya.
Kemudian diperingkat selanjutnya India sebanyak 13,83 persen, Singapura sebanyak 12,50 persen, Korea Selatan sebanyak 9,94 persen, dan Jepang sebanyak 6,28 persen sebagai lima negara tujuan ekspor timah yang berperan sebesar 79,13 persen.
“Secara komulatif (c-to-c), terjadi kontraksi pertumbuhan ekspor ke 5 negara terbesar tujuan timah. Tiongkok terkontraksi hingga 63,60 persen dan India terkontraksi hingga 43,84 persen. Jepang merupakan negara dengan kontraksi terdalam hingga 65,05 persen,” katanya. (SP)