Gagal Jadi Paskibraka Nasional, Sepvira Lapang Dada Terima Kenyataan

oleh -408 Dilihat
Foto : by rri.co.id

KILASBABEL.COM – Dinyatakan gagal menjadi Calon Paskibraka Tingkat Nasional tahun 2023, Sepvira, siswi kelas X (sepuluh) SMA Negeri 1 Pemali Kabupaten Bangka, tampak tegar dan berusaha berlapang dada menerima kenyataan.

Walaupun sebelumnya, Sepvira sempat dinyatakan lulus menjadi kandidat Paskibraka ke tingkat nasional mewakili Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), namun hasil akhir yang berbicara, Sepvira tersingkir dengan kandidat dari Kota Pangkalpinang.

“Awalnya saya hanya mendapat informasi menjadi kandidat untuk dikirim ke tingkat nasional sekitar tanggal 26 Mei 2023 kemarin, namun masih harus mengikuti tahap seleksi selanjutnya, yaitu tes kesehatan dan kejiwaan, sebelum benar-benar dikirim ke nasional,” kata Sepvira dilansir dari rri.co.id, Jumat (9/6).

Dia mengatakan, seleksi untuk tes kesehatan diikutinya di RSUP Ir Soekarno di Air Anyir Merawang, sedangkan tes kejiwaan diikuti di RSJD Babel.

“Sedangkan untuk tes kepribadian itu sudah diikuti dari awal, bahkan sebelumnya mendapat informasi dinyatakan jadi kandidat, saya sudah mengikuti tes kepribadian,” ucap Sepvira.

Namun dia mengakui sebelumnya, informasi lulus menjadi kandidat itu hanya ia dapatkan melalui Bankesbangpol Provinsi Babel, tidak secara resmi melalui surat pengumuman.

“Ada bapak-bapak menyampaikan itu, gak tau siapa nama bapaknya, memang suratnya tidak ada dikasih ke kami, mungkin ke Kesbangpol Bangka,” ujarnya.

Dia menambahkan, rasa bangga dan bahagia dirasakan bersama kedua orangtuanya, hanya sesaat, setelah akhirnya pupus dan menelan kenyataan pahit dengan mendapat kabar terbaru dari PPI Bangka yang menyatakan dirinya hanya lulus menjadi calon paskibraka di tingkat provinsi, tidak ke nasional.

“Pas waktu bilang kedua orangtua kalau gak jadi ke nasional, mereka hanya mengatakan semangat saja, dan mungkin bukan rejeki saya,” ucap Sepvira sedih menyampaikan pesan orangtuanya.

Anak kedua dari dua bersaudara yang tinggal di dusun Tutut Desa Penyamun ini, merupakan keluarga sederhana dari seorang ayah buruh harian dan ibunya hanya IRT, kini hanya tinggal pasrah dan menyerahkan semua hasil keputusan kepada Allah SWT.

No More Posts Available.

No more pages to load.