KILASBABEL.COM – Permasalahan Narkoba saat ini sudah dalam tahap yang mengkhawatirkan. Begitu halnya di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Kapolda Kepulauan Bangka Belitung, Irjen Pol Yan Sultra Indrajaya menuturkan, kasus narkoba di Bangka Belitung harus dapat disikapi secara bersama dan cepat oleh seluruh pihak. Mengingat saat ini Bangka Belitung bulan lagi sebagai tempat transit barang haram narkoba, akan tetapi sudah menjadi tempat peredarannya. Hal itu terlihat dari maraknya kasus penyalahgunaan narkoba yang ditangani Polda Kepulauan Bangka Belitung dan jajaran, termasuk dari BNNP.
Menurut Kapolda, usia yang rentan dan dominan yang melalukan kasus narkoba di Babel tersebut yakni usia muda dan produktif. Dan ini menjadi pekerjaan rumah bersama yang harus diselesaikan.
“Babel bukan lagi tempat transit narkoba, namun sudah tempat peredaran narkoba. Oleh karena itu kita harus betul-betul peduli terhadap narkoba ini. Melihat dari kasus yang terjadi tersebut kita lihat dari segi usia, ternyata usia yang muda-muda yang paling banyak antara usia 17 sampai 25 tahun,” kata Jenderal bintang dua tersebut saat menjadi narasumber Dialog Peringatan HANI 2023. yang diselenggarakan BNNP Babel di Kantor Gubernur Babel, Jum’at (16/6).
Kapolda juga menegaskan, wilayah Bangka Belitung yang awalnya dianggap sebagai daerah aman dari narkoba. Ternyata menyumbang kasus narkoba yang cukup tinggi. Dimana ditahun 2022 yang lalu Polda dan jajarannya berhasil mengungkap 406 kasus. Sedangkan untuk tahun 2023 ini per Juni 2023 sudah terdapat 200 lebih kasus.
“Awal saya tugas di Babel saya anggap Babel ini aman-aman saja. Ternyata setelah setahun saya kaget. Data yang kami ungkap di Polda dan Satnarkoba yang ada dan jajaran, itu di tahun 2022 itu mencapai 406 kasus. Artinya 365 hari dalam setahun, berarti 1 hari ada 1 kasus. Itu baru Polda belum lagi BNNP dan yang lain-lain. Ditahun 2023 sampai dengan bulan Juni ini sudah 200an lebih, jadi saya hitung-hitung sudah 434 kasus yang sudah diungkap Polda Babel. Itu yang di Polda belum lagi dari BNN dan belum lagi yang tidak ketahuan, artinya kita juga prihatin dan ini sangat mengkhawatirkan, mari kita perangi sama-sama,” ujar Kapolda.
Kapolda menekankan, untuk mengurangi angka penyalahgunaan narkoba ini. Harus adanya dukungan dan sinergitas serta kepedulian bersama dalam memerangi narkoba. Sehingga daerah yang terkenal dengan tingkat keamanan dan toleransinya ini tidak ternodai dengan permasalahan narkoba.
Sumber : rri.co.id