Sah! Sandiaga Uno Resmi Bergabung ke PPP, Apa Langkah Selanjutnya?

oleh -669 Dilihat
Foto : by katadata.

KILASBABEL.COM – Paska mundur dari Partai Gerindra, Sandiaga Uno akhirnya memutuskan pelabuhan politik barunya dengan bergabung Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Sandi secara resmi bergabung ke PPP setelah berbulan-bulan melakukan pendekatan dan melewati sejumlah rangkaian ospek atau masa pengenalan sebelum akhirnya dinyatakan secara sah menjadi kader partai Ka’bah.

Bergabungnya Sandi ke partai Ka’bah disambut meriah oleh kader PPP ditandai dengan adanya penyambutan oleh Sekjen PPP Arwani Thomafi, Wakil Ketua Umum Amir Uskara, Ketua DPP PPP Achmad Baidowi dan jajaran petinggi PPP lainnya. Kehadirannya pun juga disambut tabuhan rebana dan sholawat.

Untuk diketahui, Peresmian Sandi menjadi kader PPP dilakukan di kantor DPP PPP, Jakarta Pusat pada Rabu 14 Juni 2023. Acara peresmian tersebut diawali dengan pemberian Kartu Tanda Anggota (KTA) dan pemberian Jaket Hijau PPP yang diserahkan langsung oleh Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono.

Mardiono mengatakan, diberikannya KTA menunjukan bahwa Sandi telah lulus dari ospek dan secara resmi telah menjadi bagian dari keluarga besar PPP.

“Jadi ini ospeknya sudah selesai, jadi nanti berarti Pak Sandi sudah lulus ya, Pak Sandi kita kasih KTA, Pak Sandi insyaallah resmi menjadi anggota keluarga besar PPP,” kata Mardiono, di Kantor DPP PPP, Jakarta.

Usai menyerahkan KTA, Mardiono bercerita bahwa selama ini dirinya dengan Sandi hanya sebatas mitra kerja sama di kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin. Namun, saat ini Mardiono mengatakan, jika dirinya sudah menjadi atasnnya Sandi di PPP.

“Hari ini mohon maaf ini saya jadi atasan Pak Sandi loh. Selama ini saya dengan Pak Sandi bermitra namanya mitra kerja, karena saya juga utusan khusus Presiden, Pak Sandi Menteri Pariwisata dan kemarin kalau hubungannya dengan PPP itu adalah mitra kerja karena Pak Sandi selalu menjadi narasumber yang aktif selama ini bersama dengan PPP,” kata Mardiono.

Terkait hal itu, Direktur Eksekutif IndoStrategic Ahmad Khoirul Umam menilai, keputusan Sandiaga Uno bergabung PPP merupakan langkah konkret untuk mengakhiri berbagai isu spekulatif terkait posisi politiknya selama ini. Menurutnya, Sandi bisa memanfaatkan PPP sebagai kendaraan politik untuk meningkatkan nilai tawar politiknya, khususnya di bursa Cawapres.

“Setelah resmi menjadi kader partai Kabah, PPP yang sudah menentukan dukungannya pada pencapresan Ganjar Pranowo kini bisa mengajukan ‘secara formal’ proposal pencawapresan Sandi untuk mendampingi Ganjar. Meskipun keputusan akhir akan ditentukan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, namun PPP sebagai partai Senayan yang tercepat mendukung pencapresan Ganjar bisa menekan PDIP untuk mempertimbangkan proposal politiknya,” kata Umam sebagaimana dilansir dari Liputan6.com, Kamis (15/6).

Selain itu, Umam berpandangan, PPP juga bisa memanfaatkan ketokohan Sandi untuk meningkatkan sentimen positif dan kekuatan elektoralnya yang dikhawatirkan sejumlah kalangan akan mengalami degradasi di Pemilu 2024.

“Untuk mengoptimalkan insentif elektoral Sandi ke PPP, maka PPP perlu memberikan peran dan tanggung jawab lebih kepada Sandi di struktur partai,” ucapnya.

Oleh karena itu, Umam melihat tidak definitifnya posisi Ketum PPP tampaknya memang sangaja disiapkan untuk Sandi, sebagai bagian dari ber-gaining position dalam proses naturalisasi politik Sandi ke PPP. Namun, Sandi tampaknya tidak ingin langkahnya terkunci untuk menerima posisi Ketum PPP itu.

“Sepertinya Sandi akan menunggu perkembangan hasil keputusan PDIP atas proporsal Cawapres yang diajukan PPP ke depan,” pungkasnya.

Sementara itu, Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin menilai, bergabungnya Sandiaga Uno ke PPP merupakan skema kepentingan antara Sandi dengan PPP. Terlebih, kata Ujang, Sandi sendiri sangat menginginkan posisi Cawapres di Pilpres 2024 mendatang.

“Sudah menjadi skenario atau skema (Sandi bergabung ke PPP), dimana Sandi ingin diusulkan menjadi Cawapres. Ketika di Gerindra itu kan tidak ada peluang untuk bisa jadi Cawapres, Nah di PPP ini kelihatannya ada peluang,” kata Ujang sebagaimana dilansir dari Liputan6.com, Kamis (15/6).

Namun di sisi lain, Ujang melihat, keinginan Sandi menjadi Cawapres di PPP untuk menjadi pendamping Ganjar tampaknya ada kesulitan. Mengingat, restu pemilihan Cawapres Ganjar masih terikat oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang belum tentu menginginkan sosok Sandi sebagai Cawapres.

“Tapi berat juga Sandi jadi Cawapres Ganjar. Artinya, ketika mungkin nama Sandi dijadikan Cawapres oleh PPP untuk mendapingi Ganjar, itu kemungkinan bisa mental ditolak Megawati,” ujarnya.

Untuk itu, Ujang mengatakan, peluang Sandi menjadi Cawapres Ganjar Pranowo masih fifty-fifty dan kemungkinan masih sangat dinamis dan berubah-ubah.

“Saya melihatnya masih fifty-fifty atau setengah-setengah, bisa iya bisa tidak, bisa terjadi bisa juga tidak. Semuanya kan politik itu dinamis dan berubah,” Ucapnya.

Adapun terkait komposisi Ganjar dan Sandi, Ujang menilai, kedua sosok tersebut sejatinya memang dapat merepresentasikan kubu nasionalis dan religus, PDIP dengan nasionalisnya dan PPP dengan religusnya. Namun, menurutnya ada hal lain yang harus jadi perhatian di luar sosok figur dan partai, yaitu soal elektabilitas Ganjar-Sandi.

“Harus dilihat juga elektabilitas Ganjar-Sandi seperti apa. Apakah dapat mengalahkan pasangan-pasangan lain seperti Anies dengan pasangannya atau Prabowo dengan pasangannya, itu harus dilihat juga,” pungkasnya.

Sedangkan Peneliti Senior Populi Center, Usep S Ahyar menilai, keputusan Sandiaga bergabung PPP dapat memberikan amunisi tambahan bagi PPP untuk dapat mendongkrak suara di Pemilu 2024. Terlebih, saat ini PPP sedang dilanda dengan krisis tokoh populer.

“Saya lihat dari perspektifnya PPP, memang PPP butuh sosok populer yang dapat menaikkan elektabilitas, mengingat PPP saat ini sedang krisis tokoh-tokoh populer. Maka, salah satunya sosok yang dapat ditarik yaitu Sandiaga Uno,” kata Usep.

Sementara itu bagi Sandiaga Uno, Usep menilai, keputusannya bergabung dengan PPP dapat memperbesar peluang keterusungannya sebagai Cawapres untuk Pemilu mendatang.

“Kemungkinan peluang Sandi untuk menempati posisi dapat diusulkan menjadi cawapres di PPP lebih terbuka peluangnya dibanding posisinya di Gerindra,” ucapnya.

No More Posts Available.

No more pages to load.