Inflasi Gabungan 2 Wilayah di Babel Tetap Terjaga, Tanjungpandan Deflasi Terendah se-Sumatera

oleh -178 Dilihat
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka BelitungKantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Faturachman. (ist)

KILASBABEL.COM – Inflasi gabungan 2 wilayah di Bangka Belitung tetap terjaga pada level yang rendah, di mana Kota Tanjungpandan mencatat deflasi secara bulanan (mtm) terendah di wilayah Sumatera.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Faturachman dalam keterangan resmi, Senin (3/7) menjelaskan, inflasi gabungan 2 wilayah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebesar 0,24% (mtm) atau secara tahunan sebesar 2,81% (yoy). Angka inflasi tahunan tersebut lebih rendah dibandingkan angka inflasi nasional yaitu sebesar 3,52%(yoy). Sedangkan tingkat inflasi tahun kalender tercatat sebesar 1,84% (ytd). Pencapaian inflasi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung diharapkan dapat mendukung pencapaian sasaran inflasi nasional sebesar 3+1%.

Inflasi bulanan (mtm) gabungan 2 wilayah tersebut lanjutnya, disumbangkan oleh komoditas daging ayam ras, ikan kerisi, dan rokok kretek filter. Sedangkan inflasi tahunan (yoy) terutama bersumber dari komoditas bensin, beras, dan rokok kretek filter. Sebaliknya, komoditas yang memberikan andil deflasi bulanan adalah angkutan udara, kangkung, cumi-cumi, ikan kembung, dan bensin.

“Secara spasial, kota Pangkalpinang mengalami inflasi bulanan sebesar 0,40% (mtm) atau secara tahunan sebesar 2,57% (yoy) dengan IHK 114,62. Inflasi secara bulanan (mtm) terutama bersumber dari komoditas daging ayam ras, rokok kretek filter, dan cumi-cumi. Sedangkan inflasi tahunan (yoy) terutama bersumber dari komoditas bensin, beras, dan rokok kretek filter. Sementara itu, kota Tanjungpandan mengalami deflasi bulanan 0,03% (mtm) atau secara tahunan inflasi sebesar 3,23% (yoy) dengan IHK 119,72. Deflasi bulanan terutama bersumber dari komoditas cumi-cumi, angkutan udara, dan kangkung. Sedangkan andil inflasi tahunan bersumber dari komoditas bensin, beras, dan rokok kretek filter,” urai Faturachman.

Untuk itu, ia berharap Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terus memperkuat program-program pengendalian agar angka inflasi tetap terkendali. Pemerintah Daerah, TPID, dan Bulog terus menggalakkan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) beras, sidak pasar, operasi pasar/pasar murah, perluasan Kerja sama Antar Daerah (KAD) baik intra maupun antarprovinsi bersinergi dengan stakeholders terkait.

Upaya pengendalian inflasi menjelang HBKN dan libur sekolah ungkap Faturachman, dikoordinir melalui pelaksanaan High Level Meeting TPID pada 21 Juni 2023 untuk mengantisipasi risiko inflasi ke depan.

“Dalam rangka mendukung program Badan Pangan Nasional dan Bulog, Pemerintah Daerah telah melakukan launching Gerakan Pangan Murah (GPM) pada 26 Juni 2023 secara serentak di 3 titik lokasi melalui penyediaan 6 ton beras dan berbagai komoditas pangan lainnya. Pemerintah Provinsi Bangka Belitung juga kembali melaksanakan operasi pasar murah skema subsidi dengan memanfaatkan Dana Insentif Daerah yang akan dilakukan di 16 titik yang mencakup 7 Kab/Kota se-Babel hingga akhir tahun 2023. Acara launching perdana operasi pasar murah skema subsidi telah diselenggarakan pada 23 Juni 2023 di kota Pangkalpinang bersinergi dengan BI, Bulog, dan Satgas Pangan Polda Babel,” jelas Faturachman.

Bank Indonesia lanjut Faturachman, terus mewaspadai potensi tekanan inflasi ke depan serta terus berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah dalam melaksanakan program-program pengendalian inflasi, antara lain dengan mendorong peningkatan luas tanam dan produktivitas komoditas hortikultura dan pangan lainnya antara lain aneka cabai, bawang merah, budidaya ikan air tawar, sapi, dan padi. Upaya-upaya tersebut melibatkan kelompok tani, pondok pesantren, kelompok wanita tani, PKK, dan mitra lainnya guna mengurangi ketergantungan terhadap pasokan pangan dari luar Bangka Belitung. (SP)

No More Posts Available.

No more pages to load.