KILASBABEL.COM – Guna meningkatkan kepedulian dan kebanggan masyarakat pesisir dalam mengenali ciri keaslian uang Rupiah, memperlakukan uang, dan memahami belanja bijak, Kantor Perwakilan BI Provinsi Bangka Belitung bersinergi dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Bangka Tengah menghadirkan Kampung Nelayan Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah di Desa Kurau Barat, Kabupaten Bangka Tengah.
Peresmian Kampung Nelayan Cinta Bangga Paham Rupiah tersebut sudah dilakukan pada 24 Juni 2023 lalu. Dalam peresmian tersebut turut dihadiri Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Bangka Tengah, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulaan Bangka Belitung Faturachman, Perwakilan Polres Bangka Tengah, Kepala Desa Kurau Barat, tokoh agama dan tokoh masyarakat, serta masyarakat Desa Kurau Barat.
Pemerintah Daerah Bangka Tengah mengapresiasi langkah Bank Indonesia dalam memilih Desa Kurau Barat sebagai kampung contoh untuk Kampung Nelayan CBP, dan berharap dengan adanya sosialisasi ini, pengetahuan masyarakat Kurau Barat dan daerah Bangka Tengah lainnya dalam memperlakukan uang Rupiah dengan baik sehingga kualitas uang Rupiah dapat tetap terjaga.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Faturachman menyebut, Bank Indonesia menginisiasi kampung nelayan CBP melalui beberapa pertimbangan. Salah satunya adalah peran sektor perikanan yang cukup tinggi terhadap perekonomian Babel dan cukup tingginya penggunaan uang tunai di pasar nelayan dan Tempat Pelelangan Ikan (TPI).
Terlebih lagi, katanya, kondisi ketika bertransaksi yang cenderung basah juga berpotensi mempercepat kondisi uang menjadi lusuh. Sehingga Bank Indonesia memandang perlu adanya sosialisasi kepada masyarakat kampung nelayan tentang CBP Rupiah dalam rangka menumbuhkan kepedulian masyarakat dan mengubah cara masyarakat dalam memperlakukan uang Rupiah dengan baik.
“Bank Indonesia mengajak seluruh masayarakat Desa Kurau Barat untuk selalu menanamkan wujud Cinta, Bangga dan Paham terhadap Rupiah dengan mengenali ciri-ciri keaslian uang Rupiah, merawat uang Rupiah, dan bangga bahwa Rupiah merupakan simbol kedaulatan dan pemersatu bangsa,” tutur Faturachman.
Peresmian Kampung Nelayan CBP Kurau Barat ditandai dengan pemotongan pita pembangunan Gapura Kampung Nelayan CBP oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Asisten Bidang Perekonomian Pemda Bangka Tengah, dan disaksikan oleh masyarakat setempat.
Pada kesempatan sosialisasi CBP itu, dalam rangka meningkatkan literasi masyarakat Desa Kurau Barat, Bank Indonesia juga melaksanakan sosialisasi transaksi menggunakan QRIS untuk kehidupan sehari-hari kepada anak-anak dan ibu rumah tangga setempat.
Sebelumnya, untuk masyarakat pesisir, KPw BI Babel juga telah melakukan sosialisasi CBP Rupiah di kampung nelayan lainnya serta layanan kas keliling di daerah 3T di Provinsi Kepulauan Babel.(SP)