KILASBABEL.COM – Sebanyak 150 warga binaan se-Provinsi Bangka Belitung mengikuti pelatihan pengolahan makanan atau memasak lempah kuning yang diselenggarakan Lapas Kelas IIA Pangkalpinang Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Senin (4/9).
Pelatihan yang dipusatkan di aula Lapas Kelas IIA Pangkalpinang ini bekerjasama dengan Rumah Makan Lempah Kuning “Muara”. Dari pelatihan ini diharapkan nantinya dapat meningkatkan kompetensi warga binaan agar mampu bersaing pada dunia usaha atau kerja mandiri.
Pelatihan dibuka secara resmi oleh Kepala Divisi Pemasyarakatan, Sahata Marlen Situngkir. Turut hadir Kalapas Pangkalpinang Badarudin, Owner RM Lempah Kuning Muara Obie Ardi dan sejumlah Kepala UPT Pemasyarakatan se Bangka Belitung. Namun Khusus Lapas Tanjung Pandan hadir secara virtual melalui aplikasi zoom.
Kepala Divisi Pemasyarakatan, Sahata Marlen Situngkir menyampaikan bahwa pelatihan yang diinisiasi Lapas Kelas IIA Pangkalpinang ini dalam rangka meningkatkan kompetensi mandiri para warga binaan, sehingga kedepannya diharapkan mereka mampu bersaing dengan dunia usaha atau membuka usaha mandiri untuk mengelolah makanan ataupun masakan.
“Jadi dengan ada pelatihan ini, minimal warga binaan ada bekal setelah bebas dari dalam lapas untuk melanjutkan kehidupannya ditengah-tengah masyarakat nantinya,” ujar Sahata Marlen Situngkir yang biasa disapa Marlen itu.
Sebab menurut Marlen, penyebab seseorang melakukan tindak pidana salah satunya adalah faktor ekonomi. Dan faktor ekonomi ini, katanya, diakibatkan karena ketidakmampuan atau keterampilan, sehingga nekat melakukan tindak pidana.
“Makanya kita harapkan melalui pelatihan ini, para warga binaan memiliki kemampuan untuk bekerja, ya minimal bisa memasak, sehingga nantinya bisa bersaing dengan dunia usaha. Nah, dengan mereka memiliki penghasilan, ini juga otomatis bisa mengentaskan kemiskinan,” jelas Marlen.
Dikatakan Marlen, dipilihnya pelatihan memasak karena memasak selalu melekat dalam kehidupan manusia khususnya tentang makanan. Ditambahlagi, makanan adalah salah satu usaha yang tidak luntur selama pandemi Covid-19.
“Jadi kami apresiasi inisiasi dari Lapas Pangkalpinang ini. Dan pelatihan ini perdana di Indonesia, yang mana ini adalah piloting bagi lapas lainnya. Untuk itu, Kikita akan evaluasi, kalau ini bermanfaat dan bisa dirasakan oleh warga binaan untuk menambah kompetensinya, kita akan membuatkannya lebih luas. Dan kita akan siapkan back practice-nya sebagai panduan pelaksanaan kegiatan memasak,” kata Marlen.
Kalapas Kelas IIA Pangkalpinang menambahkan, selain bertujuan untuk meningkatkan kompetensi, pelatihan ini juga diharapkan bisa memotivasi para warga binaan.
“Karena Owner Lempah Kuning Muara Obie ini adalah mantan warga binaan kami yang sukses di bidang kuliner. Makanya kesuksesan Obie ini bisa memberikan motivasi bagi warga binaan ketika sudah bebas nantinya,” tutur Badarudin.
Lebih lanjut Badarudin menambahkan, dipilihnya pelatihan memasak lempah kuning karena merupakan salah satu masakan khas Bangka. Apalagi, diakuinya, saat ini lempah kuning kian diminati masyarakat luas.
“Untuk itu, selaku Kalapas saya mengucapkan terima kasih atas dukungan dam apresiasi yang Kakanwil Kemenkumham Babel dan Kadiv Pemasyarakatan, sehingga pelatihan ini berjalan dengan lancar,” tutupnya.
Sementara itu, Kakanwil Kemenkumham Babel Harun Sulianto yang hadir usai kegiatan menyambut baik sekaligis memberikan apresiasi kepada Lapas Pangkalpinang yang telah menginisiasi pelatihan tersebut.
Menurut Harun, pelatihan ini sangat bermanfaat bagi warga binaan ketika usai menjalani masa pidananya.
“Kita harap pelatihan ini bisa berkelanjutan, karena pelatihan ini bisa menjadi bekal bagi warga binaan setelah bebas nantinya, yang mana dengan bekal tersebut bisa membuka usaha untuk penghidupannya,” harap Harun.
Usai memberikan sambutan, Harun sempat mencicipi masakan lempah kuning para warga binaan. Baginya, semua masakannya enak.
“Semuanya masakannya enak-enak, bingung saya,” ucap Harun. (dom007)