Keistimewaan Air Zamzam yang Ditegaskan Rasulullah SAW untuk Umat Islam

oleh -433 Dilihat
Foto : ilustrasi.

KILASBABEL.COM – Bagi umat Muslim, air Zamzam merupakan salah satu bentuk nyata dari berkah dan mukjizat Allah SWT. Di tengah gurun pasir yang tandus, muncul mata air Zamzam yang melegakan dahaga Nabi Ismail as dan ibunda Hajar, serta berangsur menjadi sumber kehidupan kota Makkah.

Bagi setiap umat Islam yang melakukan perjalanan ibadah umrah maupun haji ke Arab Saudi, air ini menjadi salah satu oleh-oleh yang tak boleh ketinggalan. Di dalamnya dipercaya terdapat sejumlah keberkahan, yang sangat dinantikan oleh hamba Allah SWT.

Dr Abdulaziz bin Saad Al-Deghaither pun menjelaskan sejumlah keberkahan air Zamzam dalam hadits dan sunnah Nabi Muhammad SAW. Di antaranya adalah keunggulannya dibandingkan makanan dan obat-obatan di muka bumi.

1. Keabsahan niat berbuat baik dunia dan akhirat ketika meminum air Zamzam

عن جابر قال: قال رسول الله – صلى الله عليه وسلم -: ماء زمزم لما شرب له

Dari Jabir diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, “Minum air zamzam berkhasiat untuk segala yang diniatkan.”

[Diriwayatkan oleh Ahmad (3/357, 372), Ibnu Majah (2/1018) (3062), Al-Bayhaqi (5/148), Ibnu Abi Shaybah (3/274), dan Al-Tabarani dalam “Al -Awsat” (1/259, 9/26) Al-Mundhiri, Ibnu Uyaynah dan Al-Damiati menilainya otentik, dan Al-Hafiz menggolongkannya baik]

عن ابن عباس قال: قال النبي – صلى الله عليه وسلم -: «ماء زمزم لما شرب له إن شربته تستشفي شفاك الله، وإن شربته يشبعك الله أشبعك الله، وإن شربته لقطع ظمئك قطعه الله، وهي هزمة جبريل وسقيا الله إسماعيل

Dari Ibnu Abbas berkata, Nabi SAW bersabda, “Air zamzam bermanfaat untuk apa saja yang diniatkan ketika meminumnya. Jika kamu minum dengan maksud agar sembuh dari penyakitmu maka Allah menyembuhkannya. Jika kamu minum dengan maksud supaya kamu kenyang maka Allah mengenyangkanmu. Jika kamu meminumnya agar hilang rasa hausmu maka Allah akan menghilangkan dahagamu itu. Ia adalah air tekanan tumit Jibril, minuman dari Allah untuk Ismail.”

[Diriwayatkan oleh Al-Daraqutni (2/289), Al-Hakim (1/646), diriwayatkan oleh Al-Mundhiri dan Al-Dumyati, dan Al-Hafiz menggolongkannya sebagai hasan karena banyaknya jalur}.

وفي رواية: «وإن شربته مستعيذًا أعاذك الله فكان ابن عباس إذا شرب ماء زمزم قال: اللهم إني أسألك علمًا نافعًا ورزقًا واسعًا وشفاء من كل داء»

Dan dalam riwayatnya, disampaikan bahwa, “Dan jika kamu meminumnya untuk berlindung, semoga Allah melindungimu.” Setiap kali Ibnu Abbas meminum air Zamzam, beliau berkata: “Ya Allah, aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang melimpah, dan kesembuhan dari segala penyakit.”

[Diriwayatkan oleh Al-Hakim (1/646), dan Al-Daaraqutni (2/288) meriwayatkan perkataan Ibnu Abbas saja. Dalam rantai penularannya Al-Jarudi adalah shahih, dan dalam rantai penularannya adalah Muhammad bin Hisham Al-Maruzi, Al-Khatib berkata: Dia tidak mengetahui]

2. Air Zamzam adalah makanan dan obat segala penyakit

Telah dibuktikan berdasarkan riwayat Abu Dzar RA, dia berdiam di antara Ka’bah dan tirainya selama empat puluh hari antara satu hari dan satu malam. Selama waktu itum ia tidak makan apa pun selain air Zamzam. Demikianlah Rasulullah SAW bersabda:

أنها مبارك إنها طعام طُعْم “(Air Zamzam) Air zamzam adalah sumber keberkahan, ia adalah sumber makanan lezat.” [Diriwayatkan oleh Muslim (4/1919-1922) (2473)]. Dan dalam riwayat lainnya disampaikan:

طعام طعم وشفاء سقم “(Zamzam) adalah makanan penyedap rasa dan obat penyakit.”[Diriwayatkan oleh Al-Tabarani dalam “Al-Kabeer” (11/98) dan “Al-Awsat” (4/179, 8/112), dengan kalimat: “Air yang paling baik di muka bumi bumi itu adalah air Zamzam, yang didalamnya terdapat makanan yang memberi rasa dan obat bagi penyakit.. ..”, dan itu menurut Al-Bukhari dalam riwayat, dari riwayat Ibnu Abbas (7/150), dan itu menurut Al-Tabarani dalam “Al-Saghir” (1/186) (295), Al-Bayhaqi (5/147), Al-Tayalisi (1/61), dan Ibnu Uday (6/299), atas wewenang Abu Dharr, dengan rantai penularan yang dapat ditelusuri kembali ke Nabi]

3. Keberkahan air Zamzam meski berada di luar Tanah Suci

Berdasarkan riwayat Aisyah, disebut bahwa ia membawa air zamzam. Ia juga mengabarkan, “Sesungguhnya dahulu Rasulullah membawanya (sebagai bekal).”[Diriwayatkan Al-Tirmidzi (3/295) (963) dan berkata: Hadits Hasan Gharib, Al-Hakim (1/660) dan disahkan oleh Al-Bayhaqi (5/202) dan Abu Ya’la (8/ 139) (4683)].

 

Sumber : Alukah

No More Posts Available.

No more pages to load.