Dipicu Kemarau, 200 Hektare Tanaman Padi di Babel Terancam Gagal Panen

oleh -330 Dilihat
Foto : ilustrasi by detik.

KILASBABEL.COM – Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Edi Romdoni menyebutkan seluas 200 hektare tanaman padi terancam gagal panen karena keterbatasan air selama musim kemarau.

“Jika sampai Oktober tahun ini tidak ada hujan, maka dapat dipastikan 200 hektare padi sawah akan gagal panen,” kata Edi Romdoni di , Selasa (12/9).

Dalam mengurangi potensi gagal panen padi, kata dia, petani secara manual mencari air untuk menyirami tanaman padi mereka. Para petani ini menggunakan jerigen untuk menyirami padi secara manual.

“Mudah-mudahan bulan ini akan ada hujan, apalagi beberapa hari terakhir sudah mulai ada hujan rintik-rintik,” ujarnya.

Dalam mengatasi gagal panen ini, kata dia, Pemprov Kepulauan Babel juga sedang mengupayakan bantuan air untuk lahan pertanian yang mengalami kekeringan sebagai dampak perubahan iklim dan fenomena El Nino.

Selain itu, lanjutnya, pemerintah daerah, khususnya Pemkab Bangka Selatan, juga sedang berupaya membuat hujan buatan, tetapi upaya tersebut membutuhkan dana yang besar.

“Kalau uang kita banyak, bisa buat hujan buatan. Tapi uangnya siapa? Kalau tidak punya, kita ya berharap mudah-mudahan ada hujan lebat sampai Oktober,” katanya.

Sejauh ini, menurut dia, belum ada lahan padi yang gagal panen di Provinsi Kepulauan Babel.

“Terdampak artinya yaitu baru kekhawatiran, belum mati, dan masih ada sumber air. Tapi kekhawatiran itu kalau nanti diperkirakan sebulan kemudian tidak ada hujan sama sekali, kemungkinan akan gagal. Tapi sekarang belum,” ujarnya.

Ia mengharapkan sampai Oktober nanti akan segera turun hujan dan tidak ada sawah di Kepulauan Babel yang sampai mati kekeringan.

“Saya terus berkoordinasi dengan teman-teman di lapangan. Sampai dengan saat ini laporannya belum ada sawah yang sampai mati kekeringan,” katanya.

 

Sumber : Antara

No More Posts Available.

No more pages to load.