KILASBABEL.COM – Kepolisian mengungkap fakta baru tentang buronan kasus narkoba kelas kakap Fredy Pratama. Polisi menyebut, Fredy Pratama juga terafiliasi dengan dengan jaringan narkoba internasional segitiga emas atau ‘Golden Triangel’.
Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Brigjen Pol Mukti Juharsa mengatakan, gembong narkoba kelas kakap ini mengambil narkoba dari sindikat ‘Golden Triangel’ kemudian diedarkan di Indonesia.
“Betul (terafiliasi dengan jaringan segitiga emas). Narkoba dibeli di segitiga emas di-packing di Thailand dalam teh China dan dikirim ke Malaysia dan kirim ke Indonesia,” ujar Mukti sebagaimana dikutip dari liputan6.com, Sabtu (16/9).
Namun begitu, Mukti menyebut, Fredy tidak memiliki gudang narkoba tersendiri, melainkan hanya berperan sebagai pengendali antara produsen narkotika luar negeri dengan distributor di Indonesia.
Namun disebutkan, narkoba yang selama ini dikendalikan ‘Escobar’ Indonesia tersebut didapatkan di kawasan segitiga emas.
“Iya, (pabrik diduga ada) di Golden Triangle,” ucap Mukti.
Diketahui, Golden Triangel di Asia Tenggara merupakan pusat perekonomian narkoba yang dianggap penting. Sementara negara yang dianggap masuk dalam Golden Triangle itu di antaranya Thailand, Laos, dan Myanmar.
Mertua Fredy Pratama Kartel Segitiga Emas
Keberadaan Fredy Pratama yang mendapatkan barang haram dari jaringan ‘Golden Triangle’, dikatakan Dirtipid Narkoba Bareksirm Polri itu, tidak lepas dari peran mertuanya.
“Mertuanya Fredy kan kartel di sana (Segitiga Emas),” bebernya.
Sementara mertua buron narkoba jaringan internasional itu merupakan warga Thailand, seperti halnya istri Fredy Pratama. Atas dasar itu, Mukti meyakini target operasinya masih berada di Thailand.
“Tapi kita yakin bahwa yang bersangkutan masih ada di wilayah Thailand karena istri adalah orang Thailand, dan mertuanya diduga adalah kartel narkotika di daerah Thailand,” ucap mantan Dirresnarkoba Polda Metro Jaya itu.
“Kita melakukan kerja sama dengan Interpol, dengan kepolisan dari Thailand, dari Malaysia dan Imigrasi Thailand-Malaysia untuk mengetahui keberadaan Fredy Pratama,” sambungnya.